Virus Corona
Imbau Daerah yang Karantina Wilayah karena Corona, Ganjar Pranowo: Jangan Jalan Sendiri-sendiri
Sejumlah daerah telah menerapkan karantina wilayah demi mencegah penyebaran Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah daerah telah menerapkan karantina wilayah demi mencegah penyebaran Virus Corona.
Hal itu pun menuai sorotan sejumlah pihak, satu di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dilansir TribunWow.com, Ganjar Pranowo memeringatkan semua pimpinan daerah untuk menunggu instruksi dari pemerintah pusat.
Ia pun mengimbau semua pihak untuk tak berjalan sendiri dalam mengatasi wabah Virus Corona.

• Sempat Ditolak Warga, Jenazah Pasien PDP Virus Corona di Gowa Akhirnya Dimakamkan di Lokasi Berbeda
• Kabar Baik, Lebih dari 50 Persen Pasien Positif Virus Corona di Korea Selatan Sembuh, Ini Kuncinya
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (28/3/2020).
Selain Ganjar, pada kesempatan itu hadir pula Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Mulanya, Ali Ngabalin mengklaim pemerintah sudah sangat siap menghadapi wabah Virus Corona.
"Jangan lupa bahwa perubahan surat keputusan presiden tentang organisasi gugus tugas dari nomor 7 ke nomor 9," ujar Ali Ngabalin.
"Itu artinya memberikan isyarat kepada rakyat Indonesia bahwa pemerintah dan negara amat sangat siap menghadapi Virus Corona ini."
Namun, menurutnya dalam menghadapi wabah Virus Corona, pemerintah tak bisa melakukannya sendiri.
Ali Ngabalin lantas meminta kerja sama semua masyarakat, termasuk semua pimpinan daerah, untuk bersama-sama melawan virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
"Persoalan yang paling mendasar itu kan begini, kalau imbauan ini disampaikan kepada masyarakat luas maka itu juga memberikan isyarat bahwa pemerintah harus bersama-sama dengan rakyat," ucap Ali Ngabalin.
"Dengan gubernur, wali kota, bupati, tidak bisa bahwa dalam menghadapi perang melawan Corona ini pemerintah berdiri sendiri."
• 5 Tips Tetap Aman Belanja saat Marak Virus Corona Covid-19, Manfaatkan Layanan Pesan Antar
Karena itu, Ali Ngabalin mengimbau masyarakat mematuhi segala imbauan yang disampaikan pemerintah.
"Itu lah kesadaran masyarakat menjadi bagian yang sangat penting atas imbauan yang terus menerus disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia," tutur Ali Ngabalin.
Menanggapi ucapan Ali Ngabalin, Ganjar pun mulai angkat bicara.
Ganjar menyinggung sejumlah daerah yang secara mandiri melakukan karantina wilayah untuk menangkal penyebaran Virus Corona.
"Ini pertanyaannya bagus ya, jadi yang pertama ini jangan jalan sendiri-sendiri," kata Ganjar.
"Kita ini di NKRI, undang-undangnya sudah ada, keputusan dari sisi kewenangan berada di pusat, gampang banget sebenarnya."
Meksipun korban Virus Corona semakin bertambah, Ganjar menilai pemerintah daerah wajib menunggu instruksi pemerintah pusat untuk melakukan kebijakan tertentu.
Misalnya, melakukan karantina wilayah di daerah.
"Ajukan saja umpama ada kabupaten atau kota memang kondisinya darurat karena ABCD, saya kan wakil pemerintah pusat di daerah," ujar Ganjar.
"Dilaporkan saja, tinggal saya telepon ke gugus tugas kemudian 'Pak kita usulkan yang ini isolasi, kami akan bantu daerah ini, peran pusat ini, yang di rumah sakit ini'."
"Kekuatan masyarakat kita dorong bersama-sama," pungkasnya.
• Merugi karena Virus Corona, Maia Estianty Pusing soal Gaji Karyawan dan THR: Drop 70 Persen
Simak video berikut ini menit ke-2.45:
Solusi Kurangi Angka Kematian Pasien Corona
Pada kesempatan lain, Influencer dr Tirta Mandiri Hudhi mengatakan karantina wilayah adalah hal yang harus dilakukan demi mencegah meluasnya persebaran Virus Corona (Covid-19).
Dikutip dari YouTube Kompastv, Jumat (27/3/2020), awalnya presenter SAPA INDONESIA MALAM menanyakan pendapat dr Tirta terkait angka kematian pasien Covid-19.
• Banyak Perantau yang Kembali ke Kampung Halaman, Sri Sultan HB X: Coba Tinggal Sementara 2 Minggu
dr Tirta menjelaskan bahwa jumlah pasien Covid-19 yang semakin membengkak adalah penyebab utama naiknya angka kematian pasien Covid-19.
"Ketidakcukupan tempat pelayanan, membludak," kata dr Tirta.
"Jadi sekarang itu adalah rujukannya cukup, tapi banyak pasien yang ketolak, karena banyak orang yang datang ke sini kondisinya sudah memburuk," sambungnya.
dr Tirta mengusulkan sebuah solusi untuk mengurangi angka kematian pasien Covid-19.
Ia menjelaskan hal yang harus dihentikan adalah tingkat persebaran Covid-19.
"Saran saya untuk mencegah mortality rate (tingkat kematian) semakin tinggi, itu kita harus mengendalikan infection rate-nya (tingkat persebaran virus -red), karena garda di depan sudah down ini," ujar pria lulusan Universitas Gadjah Mada tersebut.
dr Tirta menyinggung korban meninggal tenaga medis juga harus dianggap sebagai sesuatu yang darurat.
"Itu 80an (pasien meninggal Covid-19), sepuluh persen di antaranya adalah tenaga medis, itu hal yang paling harus jadi krusial," katanya.
• 90 Warga Dikarantina setelah Tengok Pasien yang Ternyata Positif Corona, Langsung Local Lockdown
Kemudian dr Tirta menjelaskan satu-satunya jalan mengatasi Covid-19 adalah karantina wilayah yang menjadi pusat persebaran virus, yakni Jakarta.
"Mau enggak mau tutup Jakarta," tegasnya.
dr Tirta mengatakan hal tersebut harus diambil, meskipun akan ada suara kontra, dan penolakan dari publik.
"Kalau nanti ada yang tanya, berarti nanti transportasi gimana? Mau dilanjutin apa enggak, ini tetap hancur," tandasnya.
Diskusi dengan Anies Baswedan
Pada segmen sebelumnya, dr Tirta mengakui ia telah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan berdiskusi soal solusi penanganan masalah Covid-19.
Saat bertemu dengan Anies, Tirta mengatkan kondisi perekonomian di Indonesia sudah terlanjur turun, maka mau tidak mau harus segera berani mengambil suatu kebijakan tegas, meskipun tetap akan ada pengorbanan yang harus diambil.
"Saya kemarin sudah ketemu Pak Anies juga, saya sudah sarankan kalau bisa banget, ini sama-sama buruk, mau kita enggak karantina wilayah, atau pun karantina wilayah, ekonomi itu sudah turun," ujar Tirta.
• Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Imbau Jangan Pulang Kampung: Saya Tahu Anda Bosan dan Sakit
Pria pemilik bisnis perawatan sepatu tersebut juga menceritakan, bagaimana rekannya sesama pengusaha mengalami penurunan omset yang drastis, karena adanya Covid-19.
"Jadi saran saya kalau bisa, yang mau ke Jakarta itu ditolak, yang keluar Jakarta ditolak," tegas dr Tirta.
Tirta mengatakan ada tiga tempat yang masih diperbolehkan untuk dibuka, apabila karantina telah diberlakukan.
"Di rumah saja tetap dilanjutkan, yang nongkrong bubarin semua, mal tutup, hanya tiga hal menurut saya yang boleh buka," katanya.
Ketiga tempat tersebut adalah, pasar, SPBU, dan instansi publik seperti kantor polisi, rumah sakit, dan markas TNI. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Anung Aulia)
Baca juga artikel ini di Tribunnews.com dengan judul Imbau Daerah yang Karantina Wilayah karena Corona, Ganjar Pranowo: Jangan Jalan Sendiri-sendiri