Virus Corona
90 Warga Dikarantina setelah Tengok Pasien yang Ternyata Positif Corona, Langsung 'Local Lockdown'
90 warga satu dusun di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, harus mengkarantina diri karena berkontak dengan orang yang telah dinyatakan positif Corona
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sedikitnya 90 warga salah satu dusun di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, harus mengkarantina diri karena berkontak dengan orang yang telah dinyatakan positif Virus Corona (Covid-19).
Bahkan dusun di Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang itu kini menerapkan ' lockdown' secara lokal.
Hal itu dilakukan agar tak ada warga yang keluar masuk dusun tersebut.
• Tangani Pasien terkait Virus Corona, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Kemayoran Rawat 335 Orang
• Pasien Ceritakan Perjuangannya Sembuh dari Corona, Blak-blakan soal Beratnya Hari di Ruang Isolasi
Berawal besuk warga sakit
Di balik kisah local lockdown tersebut, ada budaya kuat untuk menjenguk warga yang sakit di daerah setempat.
Namun sayangnya mereka tak tahu kalau warga yang mereka besuk ternyata dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
"Kami secara mandiri melakukan tracing dengan siapa saja korban ini berinteraksi langsung dan menemukan sedikitnya 90 orang dari 30 Kepala Keluarga (KK) di tiga dusun," ungkap Kepala Desa Gunungwuled, Nashirudin Latif ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).
Menurutnya, warga positif tersebut baru pulang dari Jakarta dan mengalami sakit.
Dia sempat dirawat di rumah sakit lalu dipulangkan karena kondisinya baik.
• Seekor Kucing di Belgia Terjangkit Virus Corona dari Tuannya, Alami Gejala Diare hingga Sesak Napas
Baru belakangan hasil tes swab dirinya keluar dengan hasil positif Covid-19.
"Ada satu warga yang baru pulang dari Jakarta dalam kondisi sakit, sempat dirawat di RSUD Goeteng dan dipulangkan karena kondisinya membaik, tapi beberapa hari setelahnya baru keluar hasil swab dan positif Corona," ujar dia.
Tutup akses dusun
Setelah geger warganya positif Covid-19, pemerintah desa pun memutuskan menutup akses jalan dusun itu.
Warga diminta menerapkan physical distancing dan tetap berada di rumah masing-masing.
Sebagai gantinya, pemdes akan menanggung biaya hidup warga yang melakukan isolasi mandiri sebesar Rp 50.000 per KK per hari.