Virus Corona
Dekan Fakultas Kedokteran UI Ungkap 5 Faktor Penyebab Tingginya Kematian akibat Virus Corona
Sebanyak 1155 orang di Indonesia dinyatakan positif terjangkit Virus Corona, pada Sabtu (28/3/2020).
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Kemudian fungsi hati meningkat mungkin sampai 200-300, tekanan darah turun karena dia memang syok, kesadarannya sudah mulai sulit diajak bicara misalnya, dan fungsi ginjal turun," imbuhnya.
"Dikatakan berisiko berat bila skor itu semua lebih dari 10."
• Tak Melulu Jahe, Berikut 4 Makanan yang Bisa Tingkatkan Imun Tubuh untuk Cegah Infeksi Virus Corona
3. D-dimer > 1 mcg/mL
D-dimer atau fragmen D-dimer (bahasa Inggris: fibrin degradation fragment) adalah suatu jenis uji sampel darah di laboratorium yang bertujuan untuk membantu melakukan diagnosis penyakit dan kondisi yang menyebabkan hiperkoagulabilitas: suatu kecenderungan darah untuk membeku melebihi ukuran normal.
"Ini adalah faktor prognosis (prediksi mengenai perkembangan suatu penyakit, red) yang bisa didapatkan ketika pasien datang," ujar Ari.
4. Pasien datang terlambat.
"Jadi pasien-pasien ini datang terlambat, seperti kita tahu rumah sait rujukan sudah penuh, di sisi lain mungkin ada rumah sakit dengan fasilitas terbatas, sehingga harus dikirim ke rumah sakit lain. Jadi hal-hal ini yang membuat pasien datang terlambat (ke rumah sakit)," ungkap Ari.
Saat pasien datang terlambat dan pemeriksaan juga terlambat dilakukan, bisa saja kemudian sudah muncul komplikasi penyakit lain.
"Sebagai contoh, mungkin saja pasien memiliki komplikasi gangguan ginjal, gangguan liver, atau mungkin trombositnya sudah turun pada saat datang ke IGD," jelas Ari.
5. Penyakit penyerta
Beberapa penyakit penyerta yang bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan pasien Covid-19 adalah kencing manis, penyakit paru kronis yang menyebabkan kelainan pada paru, dan jantung.
Jika seseorang sudah memiliki penyakit paru, itu artinya organ paru sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.
"Orang-orang ini (dengan penyakit penyerta) juga berisiko tinggi pada kematian bila terjadi infeksi (Covid-19," ujarnya.
• Tingkat Kematian di Indonesia akibat Virus Corona Tinggi, Dokter Tirta: Mau Enggak Mau Tutup Jakarta
Rekomendasi
Oleh karena itu Ari mengingatkan bagi para orang tua di atas usia 60 tahun untuk berdiam diri di rumah.
"Karena apa? Karena mereka inilah yang paling berisiko, jika terinfeksi bisa berujung pada kematian," tegasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Angka Kematian Akibat Virus Corona di Indonesia Tinggi, Apa Sebabnya?