Virus Corona
Gubernur Nurdin Abdullah Tanggapi Naiknya Kasus Corona di Sulsel: Jangan Kita Kaget dengan Lonjakan
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjelaskan mengapa kasus positif Covid-19 di wilayahnya bsia begitu tinggi
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Per Kamis (26/3/2020), pemerintah telah mengumumkan kenaikan 14 kasus positif Virus Corona (Covid-19) menjadi 27 kasus, di Sulawesi Selatan (Sulsel), angka tersebut naik dua kali lipat dari sebelumnya.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan terlambatnya hasil tes Covid-19 adalah penyebab tingginya angka positif Covid-19 di Sulsel.
Ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir soal adanya lonjakan kasus tersebut.

• Orangtuanya Meninggal karena Corona, Eva Menangis: Enggak Bisa Lihat Muka Mama Papa Terakhir Kali
Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (26/3/2020), Nurdin mengatakan bahkan hingga pasien meninggal uji lab baru keluar.
"Jadi saya ingin sampaikan bahwa salah satu penyebab yang pertama adalah kemarin itu terlalu lambat, hasil uji lab kita," kata Nurdin.
"Bahkan sudah ada yang meninggal, uji labnya baru datang."
"Ada yang sudah sembuh, uji labnya baru datang, kemudian negatif," sambungnya.
Melihat minimnya fasilitas pemeriksaan Covid-19, Nurdin mengatakan telah meminta kepada pemerintah pusat agar bisa memiliki laboratorium.
Ia mengatakan Sulsel telah memiliki alat yang memadai, namun terkendala aspek legalitas.
"Makannya kemarin saya ngotot supaya bisa punya balai laboratorium Kementerian Kesehatan," kata Nurdin.
"Kita siap, tapi kita tidak punya legalitas," sambungnya.
• VIRAL Video Bupati Sidoarjo Ikut Makamkan Korban Virus Corona, Begini Penjelasannya
Alasan Melonjak Tinggi
Nurdin mengatakan tingginya kasus positif Covid-19 di wilayah kewenangannya, terjadi karena dalam sehari tim medis Sulsel mampu memeriksa hingga 60 sampel.
"Kita setiap hari 60 sampel bisa kita hasilkan, ini bayangin aja penularannya bisa merajalela ke mana-mana karena kita tidak punya data," ujarnya.
Meskipun tinggi, Nurdin memastikan pihaknya telah mengambil langkah penanganan, seperti melakukan tracking, dan memastikan wilayah mana saja yang berpotensi terjangkit Covid-19.