Virus Corona
Doni Monardo Ungkap Sosok yang Mampu Buat Warga Waspadai Corona: Tak Mungkin Seluruhnya dari Atas
Doni Monardo menjelaskan ada pihak yang harus segera dirangkul oleh pemerintah demi meyakinkan masyarakat terkait bahaya Virus Corona (Covid-19)
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19) Doni Monardo menjelaskan terkait upaya pemerintah mendisiplinkan masyarakat.
Doni menjelaskan pemerintah tidak bisa bergerak sendiri untuk memastikan masyarakat disiplin, dan waspada akan bahaya Covid-19.
Ia mengatakan sosok yang mampu mengatasi permasalahan kedisiplinan justru berada di sekitar masyarakat.

• Doni Monardo Yakin Belum Perlu Aturan untuk Bubarkan Massa: Bangsa Kita Relatif Sangat Penurut
Pada acara Prime Show with Ira Koesno, Kamis (26/3/2020), awalnya Ira Koesno mempertanyakan apakah pemerintah masih belum memiliki keinginan untuk membuat peraturan yang mampu mengatur kerumunan masyarakat.
"Di beberapa tempat masih terjadi kerumunan orang, tolak bala tapi mengumpulkan banyak orang, ketika dibubarkan oleh polisi malah marah kembali," kata Ira.
"Polisi sendiri tidak punya dasar hukum yang lebih kuat, dari sekadar hukum pidana, dan maklumat Kapolri untuk bisa membubarkan."
"Sudah ke arah sana belum sih Pak, membuat regulasi yang lebih keras?" tanyanya kepada Doni.
Doni menjelaskan permasalahan di Indonesia sendiri bukan terletak pada adanya hukum atau tidak.
Ia menegaskan yang perlu dimiliki oleh masyarakat saat ini adalah adanya kesadaran bersama akan bahaya nyata Covid-19.
"Kewenangan masalah hukum itu memang di bawah koordinasi dari gugus tugas, tetapi secara tehnis di lapangan, tentu oleh aparat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian," jelas Doni.
"Tetapi yang paling penting sebenarnya sekarang adalah kesadaran kolektif, dari seluruh komponen, dari seluruh tokoh, di pusat, di daerah, sampai tingkat kelurahan," paparnya.
Doni mengatakan pemerintah saat ini justru membutuhkan tokoh-tokoh masyarakat yang mampu meyakinkan masyarakat agar sadar, dan disiplin menanggapi wabah Covid-19.
"Di tingkat desa, di sini lah peran dari kepala desa untuk bisa memanfaatkan orang-orang yang dipercaya masyarkat," katanya.
"Mungkin latar belakang orang itu secara pendidikan kurang, tetapi punya kewibawaan."
"Orang-orang seperti ini harus dicari, dirangkul, diminta untuk menyampaikan pesan-pesan positif agar masyarkat itu sadar," sambungnya.
Doni menekankan bahwa pemerintah tidak bisa bertindak sendiri untuk membuat masyarakat disiplin menanggulangi Covid-19.
"Kesadaran untuk disiplin ini tidak mungkin seluruhnya dari atas, tetapi harus dari dalam hati yang paling dalam," tandasnya.
• Sakit Pilek dan Tenggorokan Kering di Tengah Wabah Corona, Gejala Covid-19 atau Pengaruh Cuaca?
Kasus Positif Capai 893 Pasien
Dilansir KompasTV, Juru Bicara Presiden terkait Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan jumlah penambahan kasus pasien positif terpapar Virus Corona pada Kamis (26/3/2020) pukul 12.00 WIB.
Penambahan signifikan terjadi di sejumlah daerah, hingga kini pasien positif tercatat sejumlah 893 orang, pasien sembuh 35 orang dan pasien meninggal 78 orang.
"Kita lihat ada penambahan kasus konfirmasi positif kurang lebih sebanyak 103 orang, sehingga jumlah totalnya menjadi 893," kata Yurianto.

• Kutip Pesan dari Anak Dokter Pasien Corona, Najwa Shihab: Yang Punya Pilihan, Jangan Menambah Beban
Ia menyebutkan persebaran kasus positif paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta.
"Kalau kita lihat sebarannya memang masih didominasi dengan kasus yang kita temukan banyak di DKI," ujar Yurianto.
"Sementara kita lihat di Sulawesi Selatan juga terjadi penambahan kasus yang cukup banyak, 14 orang," sambungnya.
Selain itu, Yurianto mengungkapkan jumlah kasus pasien yang sembuh telah bertambah lagi menjadi 4 orang.
"Kemudian secara akumulasi juga, hari ini sudah ada 4 lagi penambahan kasus yang sembuh, oleh karena itu kasus yang sembuh menjadi 35 orang," terang Yurianto.
Terakhir, ia menyatakan jumlah pasien yang meninggal bertambah sebanyak 20 orang menjadi total 78 orang.
"Kemudian kasus kematian ada penambahan sebanyak 20 kasus, sehingga totalnya ada 78 orang," pungkasnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-8.05:
Berikut ini sebaran data pasien positif Covid-19 di 27 provinsi hingga 26 Maret 2020:
Aceh:1 kasus perdana
Bali: 9 kasus
Banten: 67 kasus
DIY: 16 kasus
DKI Jakarta: 515 kasus (53 baru)
Jambi: 1 kasus
Jawa Barat: 78 kasus (5 baru)
Jawa Tengah: 40 kasus (2 baru)
Jawa Timur: 59 kasus (8 baru)
Kalimantan Barat: 3 kasus
Kalimantan Timur: 11 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Kalimantan Tengah: 6 kasus
Kepulauan Riau: 5 kasus
NTB: 2 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Sulawesi Utara: 2 kasus
Sumatera Utara: 8 kasus
Sumatera Barat: 3 kasus perdana
Sulawesi Tenggara: 3 kasus
Sulawesi Tengah: 1 kasus perdana
Sulawesi Selatan: 27 kasus (14 baru)
Lampung: 3 kasus (2 baru)
Riau: 2 kasus (1 baru)
Maluku Utara: 1 kasus
Maluku: 1 kasus
Papua: 7 kasus (4 baru)
Dalam tahap verifikasi : 20 kasus
Total 893 kasus (TribunWow.com/Anung/Elfan)
Baca juga di Tribunnews.com dengan judul "Doni Monardo Ungkap Sosok yang Mampu Buat Warga Waspadai Corona: Tak Mungkin Seluruhnya dari Atas"