Ibunda Jokowi Meninggal Dunia
Kesedihan Gibran dan Kaesang setelah Kepergian Sudjiatmi Notomihardjo, 'Begitu Cepat Eyang Pergi'
Dua putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep mengungkapkan rasa sedih mereka setelah ditinggal sang nenek.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
Masing-masing gambar tersebut dilengkapi pesan yang sama, yang mengungkapkan sosok Sudjiatmi Notomihardjo semasa hidupnya.
Sudjiatmi disebutkan seorang yang mandiri, yang tidak mau merepotkan dan tidak pernah memperlihatkan rasa sakitnya.
Dalam tulisan tersebut, Gibran mewakili keluarganya merasa sangat kehilangan dan meminta dukungan doa bagi neneknya.
Ia juga berpesan pada masyarakat untuk tidak perlu datang ke acara pemakaman, namun mendoakan dari rumah saja.
Anjuran tersebut diberikan untuk mengikuti kebijakan pemerintah serta untuk mengurangi risiko penyebaran di tengah pandemi Virus Corona yang tengah merebak.
• Menangis Mengenang Sosok Ibunda Jokowi, Penulis Biografi: Saya Diperlakukan seperti Anak Sendiri
"Empat tahun Eyang Noto gerah, tapi tak pernah
menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya. Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir.
Eyang Noto tidak pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam aktifitas beliau. Puasa dan shalat tahajudnya tak pernah putus, untuk mendoakan kami semua anak-cucunya, agar menjadi orang yang berguna untuk orang banyak.
Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau. Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik.
Kami memintakan maaf atas kekurangan dan kekhilafan almarhumah semasa hidup.
Bukan berarti keluarga melarang, tapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengikuti kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja," tulis Gibran.

(TribunWow.com/Noviana)
Baca juga di Tribunnews dengan judul: Ungkapan Sedih Gibran dan Penyesalan Kaesang setelah Kepergian sang Nenek, 'Sosok Panutan Kami'