Virus Corona
Pemerintah Siapkan BLT untuk Atasi Pandemi Covid-19, Ma'ruf Amin: Diberikan Setiap Bulan
Ma'ruf Amin menyampaikan pemerintah akan memberikan BLT kepada masyarakat miskin dan keluarga rentan dalam rangka upaya penanganan pandemi Corona.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
Mengingat kasus wabah Covid-19 di Indonesia kini belum mengalami tanda-tanda penurunan.
"Kedua, bagi kelompok masyarakat berpenghasilan harian, rendah dan penghasilan harian atau bekerja di sektor informal. Pemerintah sedang melakukan inventarisasi dan cakupan sesaran dan besaran jumlah bantuan yang akan diberikan dan sektor mana ini masih diinventarisir supaya nanti juga akan dihitung jumlah besarannya dan juga implikasinya pada APBN," ucap Ma'ruf.
Sampai Selasa (24/3/2020) sore, terdapat 686 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Sebanyak 55 di antaranya meninggal dunia, dan 30 lainnya dinyatakan sembuh.
Tonton Videonya dari Awal
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memaparkan dampak wabah Virus Corona (Covid-19) terhadap pendapatan sejumlah profesi di Indonesia.
Jokowi memprediksi penurunan pendapatan berdasarkan asumsi wabah Covid-19 di Indonesia berada di skala sedang.
Profesi yang diprediksi pendapatannya turun antara lain adalah buruh, petani, hingga sopir angkutan umum.
Dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (24/3/2020), awalnya Jokowi menjelaskan penurunan paling drastis bagi profesi buruh, akan dirasakan oleh warga Nusa Tenggara Barat.
"Ini saya berbicara skenario sedang, misalnya profesi buruh, kalau skenarionya sedang, yang terparah nanti akan berada di Nusa Tenggara Barat, akan ada penurunan pendapatan kurang lebih 25 persen," kata Jokowi.
Lalu untuk petani, dan nelayan Jokowi mengatakan penurunan pendapatan bagi warga Kalimantan Barat diprediksi bisa mencapai angka 34 persen.
"Kemudian untuk petani, dan nelayan, ini tolong juga hati-hati, kalau skenarionya sedang, ini yang terparah nanti Kalimantan Barat, akan ada penurunan pendapatan sampai 34 persen," jelasnya.
Jokowi mengatakan penurunan pendapatan terbesar bagi pedagang mikro juga masih berada di Pulau Kalimantan.
"Kemudian pedagang mikro, pedagang kecil, kalau skenarionya sedang yang berat adalah di Kalimantan Utara, dengan penurunan pendapatan sampai 36 persen," ujarnya.
Terakhir, Jokowi membuka prediksi penurunan terbesar bagi sopir angkot, dan ojek, yakni di Sumatera Utara.
"Kemudian untuk sopir angkot, dan ojek yang paling berat di Sumatera Utara, turunnya sampai 44 persen," terang Jokowi. (TribunWow/Rilo/Anung)