Virus Corona
Jokowi Kalkulasikan Skenario Buruk Dampak Virus Corona dan Perkirakan Daerah yang Paling Parah
Presiden Jokowi sudah mengalkulasikan semua kemungkinan, termasuk dampak terburuk yang diakibatkan oleh pandemi Virus Corona di Indonesia.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengkalkulasikan semua kemungkinan, termasuk dampak terburuk yang diakibatkan oleh pandemi Virus Corona di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, pemerintah telah menetapkan masa darurat bencana Virus Corona selama 91 hari, terhitung sejak 29 Februari hingga 29 Mei 2020.
Itu artinya pada masa tersebut, jelas akan memiliki dampak yang cukup besar dalam berbagai aspek.
Satu di antaranya jelas adalah dari segi ekonomi.
• Jokowi Tolak Anggota DPR Ikut Rapid Test Virus Corona, Ada 3 Kategori yang Diprioritaskan
Dalam unggahan Youtube KompasTV, Selasa (24/3/2020), Jokowi mengaku sudah menyiapkan semua risiko yang akan terjadi di Tanah Air.
"Sudah kita hitung kita kalkulasi, mengenai prediksi dari Covid-19 di Indonesia bulan April seperti apa, bulan Mei seperti apa," ujar Jokowi.
"Skenario sedang seperti apa, skenario buruk seperti apa," sambungnya.
Jokowi berharap sebisa mungkin untuk tetap berada pada tahap skenario sedang, jangan sampai pada skenario terburuk.
"Dan kalau memang betul-betul sulit dibendung, ya kita paling tidak masuk ke skenario sedang, jangan sampai masuk ke skenario yang paling buruk," harapnya.
Menurut Jokowi, hal itu bisa diketahui dengan menghitung penurunan pendapatan dan daya tahan mengenai penurunan tersebut di setiap provinsi.
Dirinya kemudian mencontohkan jika dalam tahap skenario sedang, maka profesi buruh yang dampaknya terparah yaitu ada di Nusa Tenggara Barat (NTB).
• Kabar Gembira, Jokowi Tangguhkan Cicilan Kredit 1 Tahun di Tengah Pandemi Virus Corona
"Kita juga telah menghitung juga penurunan di beberapa provinsi mengenai daya tahan mengenai penurunan pendapatan dari setiap provinsi yang ada," jelas Jokowi.
"Ini saya berbicara skenario sedang saja, misalnya klau profesi buruh kalau skenarionya sedang yang terparah akan berada di Nusa Tenggara Barat," ungkapnya.
"Akan ada penurunan pendapatan kurang lebih 25%. Karena hitungan kita, ini kita mampu bertahan di Juni sampai September," pungkasnya.
Sedangkan untuk para petani dan nelayan, dikatakan Jokowi, daerah yang paling merasakan dampak terparah adalah di Provinsi Kalimantan Barat.