Breaking News:

Virus Corona

Hasil Rapid Test Negatif Bukan Jaminan Tak Terkena Virus Corona, Begini Penjelasan Achmad Yurianto

Jubir Pemerintah kasus Covid-19, Achmad Yurianto sebut hasil dari rapid test negatif, belum tentu orang tersebut tidak terkena Virus Corona.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Capture Youtube KompasTV
Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto. Dirinya mengatakan hasil dari rapid test negatif, belum tentu orang tersebut tidak terkena Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah telah melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test untuk mendeteksi penyebaran Virus Corona.

Namun yang perlu menjadi perhatian, hasil dari rapid test yang menunjukkan negatif, belum tentu orang tersebut tidak terkena Virus Corona.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk kasus Covid-19, Achmad Yurianto, seperti yang dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Senin (23/3/2020).

Yuri mulanya menjelaskan hasil rapid test yang sudah dilakukan banyak yang menunjukkan negatif.

Jubir Pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, Kamis 19 Maret 2020
Jubir Pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, Kamis 19 Maret 2020 (Youtube Kompastv)

Prabowo Subianto Beberkan Alasan China Memberikan Bantuan APD 12 Ton untuk Penanganan Virus Corona

Meski begitu, Yuri mengatakan hasil negatif saat dilakukan rapid test tersebut masih ada kemungkinan terkena Virus Corona.

Menurutnya, karena bisa saja pada saat pemerikaan itu memang belum positif, hal itu lantaran orang tersebut terinfeksi Virus Corona belum sampai 7 hari, makanya belum bisa terdeteksi.

"Kita mendapatkan beberapa hasil positif, meskipun lebih banyak kita temukan yang hasilnya negatif dari pemeriksaan screening ini," ujar Yuri.

"Perlu dipahami bersama, bahwa hasil negatif tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak sedang sakit," jelasnya.

Dirinya menjelaskan cara kerja rapid test adalah dengan mengukur kadar antibodi.

Maka dari itu, kadar antibodi tersebut tidak bisa langsung diketahui jika orang tersebut baru terpapar Virus Corona belum sampai 7 hari.

"Karena kita diketahui, pemeriksaan rapid test ini adalah berbasis pada shareology untuk mengukur kadar antibodi dari munculnya virus," jelasnya.

"Sudah barang tentu bahwa tidak setiap infeksi virus dari hari yang sama langsung muncul antibodi, dibutuhkan waktu beberapa hari sejak infeksi itu terjadi agar antibody muncul dan bisa terdeksi."

"Oleh karena itu pada saat pemeriksaan menghasilkan negatif bisa saja antibody belum terbentuk karena infeksinya baru berlangsung kurang dari 7 hari."

Virus Corona Merebak, Anies Baswedan akan Tindak Tegas dan Sanksi Pegumpul Massa di DKI Jakarta

Oleh karena itu, Yuri mengatakan langkah selanjutnya tetap harus kembali melakukan pemeriksaan kedua.

Pemeriksaan kedua tersebut dilakukan setelah 7-10 hari ke depan untuk dilihat kembali kadar antibodinya.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaRapid TestAchmad YuriantoCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved