Terkini Internasional
Terang-terangan Anwar Ibrahim Sebut Tak Lagi Percaya pada Mahathir Mohamad: Saya Minta Maaf
Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, mengaku bahwa dia tidak lagi percaya terhadap mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, mengaku bahwa dia tidak lagi percaya terhadap mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Ucapan Anwar merujuk kepada klaim serangkaian janji yang sudah dibuat oleh tokoh politik itu, namun berujung kepada kegagalan.
Dalam wawancaranya dengan CNBC Jumat (20/3/2020), Anwar Ibrahim ditanya apakah dia masih menaruh kepercayaan terhadap Mahathir Mohamad.
• Malaysia Lakukan Lockdown terkait Virus Corona, Deportasi 178 WNI Lewat Kalbar, Bagaimana Nasibnya?
"Tidak untuk saat ini." Demikian ucapan Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu, seperti diberitakan Bloomberg via The Straits Times Minggu (22/3/2020).

Dia menuturkan, dia selalu meyakini bahwa seiring dengan bertambahnya usia, maka seseorang bakal berubah dan menjadi lebih bijaksana.
"Namun, saya tidak selamanya benar, dan dalam hal ini, saya minta maaf sebelumnya, saya salah. Mohon jangan tersinggung," ucap Anwar.
• Daftar 8 Negara yang Tetapkan Lockdown akibat Virus Corona, Malaysia hingga Belanda
Dia berkaca pada penantiannya selama dua tahun terakhir menunggu Mahathir akan menyerahkan jabatannya seiring kemenangan di Pemilu Malaysia 2018.
Saat itu, mantan PM berjuluk Dr M tersebut berjanji menyerahkan tampuk orang nomor satu Negeri "Jiran" kepada politisi 72 tahun tersebut.
Saat berkunjung ke penjara tempat Anwar dikurung, Mahathir menawarkan untuk bekerja sama guna menggulingkan Najib Razak dan koalisi Barisan Nasional.
"Dia tampak meyakinkan saat itu," kata Anwar.
Untuk membuktikan ucapannya, Mahathir kemudian berjanji secara privat dan menandatangani dokumen.
Tetapi setelah kembali menjadi PM Malaysia, politisi 94 tahun tersebut selalu berkelit saat ditanya kapankah dia menyerahkan kekuasaan.
Puncaknya adalah pada 24 Februari, Mahathir Mohamad mengundurkan diri buntut kekisruhan yang terjadi sehari sebelumnya (23/2/2020).
Partai Bersatu yang didirikan oleh Mahathir kemudian diambil alih oleh Muhyiddin Yassin, yang dilantik sebagai PM kedelapan pada 1 Maret.
Saat ditanya bagaimana dia mengatasi rasa kecewa dan marahnya, Anwar mengungkapkan keluarga dekat, agama, dan istrinya membuatnya move on, dikutip Free Malaysia Today.
• Malaysia Umumkan Lockdown, Warga Singapura Borong Berbagai Bahan Makanan