Breaking News:

Virus Corona

Tingkat Kematian Pasien Virus Corona Indonesia Lebihi Italia, Ahli: Bukan karena Virusnya yang Ganas

Tingkat kematian Indonesia akibat Virus Corona tercatat hingga 8,37 persen melebihan tingkat kematian di Italia pada 8,34 persen.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Tribun-Video/Buyung Haryo
ILUSTRASI Virus Corona. Tingkat kematian Indonesia akibat Virus Corona tercatat hingga 8,37 persen melebihan tingkat kematian di Italia pada 8,34 persen, ini penjelasannya. 

TRIBUNWOW.COM - Hingga Jumat (19/3/2020) sore tercatat sudah ada 369 kasus positif Virus Corona.

Sebanyak 32 orang di antaranya meninggal dunia akibat Virus Corona.

Tingkat kematian Indonesia akibat Virus Corona tercatat hingga 8,37 persen melebihan tingkat kematian di Italia pada 8,34 persen.

Jakarta Selatan Terbanyak, Berikut Sebaran Pasien ODP, PDP dan Positif Virus Corona di Ibu Kota

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Kamis (19/3/2020), Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH mengaku tak terkejut.

Panji menduga hal itu terjadi karena kemungkinan Indonesia mengalami under diagnosis atau tak terdeteksi.

Ia mengatakan, jika kasus bergejala ringan banyak ditemukan maka presentase kematian akan menurun.

Kemungkinan, orang-orang yang meninggal itu hanya menampakan gejala Covid-19 yang ringan.

"Jadi, ada kasus infeksi Covid-19 yang tidak terdeteksi atau terdiagnosis. Mungkin karena sakitnya ringan, mungkin karena RS atau dokternya belum aware kalau itu kemungkinan Covid-19, dan sebab lain."

"Sebagian di antara yang tidak terdiagnosis ini juga mungkin meninggal," ujar Panji saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/3/2020).

Jokowi Pastikan Rapid Test Corona Mulai Sore Ini di Jakarta Selatan: Didatangkan dari Rumah ke Rumah

Menurut dia, angka kematian yang cukup banyak di Indonesia bukan karena virusnya sangat membahayakan.

Namun, cara mendeteksi atau menemukan penderita covid-19 kurang maksimal.

"Jadi proporsi yang meninggal saya rasa enggak setinggi itu. Dengan kata lain, angka kematian tinggi mungkin bukan karena virusnya lebih ganas, tapi kitanya yang kurang 'ganas' mencari orang-orang yang sakit Covid-19," lanjutnya.

Menurut dia, saat ini tak ada angka yang benar-benar dapat dipastikan terkait Virus Corona.

Lalu, ia memprediksi bahwa covid-19 di Indonesia akan tetap meningkat bahkan bisa pesat.

Namun, menurutnya ada tiga faktor untuk menurunkan tingkat kematian covid-19 di Indonesia.

Pertama, dia mengungkapkan sebarapa banyak orang lansia yang terjangkit, jika memang banyak maka angka kematian bisa lebih banyak.

"Kalau lansia banyak yang sakit, ya angka kematian bisa tinggi," ungkap dia.

Ekonomi Menurun akibat Corona, Haris Azhar Malah Singgung Airlangga Hartanto: Kerja Keras Dong

Kedua, seberapa cepat Indonesia bisa mendeteksi orang yang terkena Virus Corona.

Semakin cepat terdeteksi maka semakin kecil kemungkinan tingkat kematian yang tinggi.

Ketiga, faktor seberapa kemampuan sistem kesehatan Indonesia menangani Covid-19.

Misalnya, sebagian pasien membutuhkan alat-alat tertentu seperti ventilator maupun ruang ICU yang jumlahnya terbatas.

Jika mereka tidak mendapatkan hal itu, maka tingkat kematian bisa semakin besar.

Anak yang Meninggal Akibat Covid-19

Tingkat kematian tercatat hingga delapan persen lebih.

Di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (19/3/2020), Najwa Shihab lantas meminta pendapat dari Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Aman Bhakti Pulungan melalui sambungan telepon terkait hal tersebut.

"Dokter, angka-angkanya 227 kasus, 19 kematian dan ini dalam dua minggu. Baru awal bulan ada dua kasus sekarang langsung naik menjadi 227 kasus."

"Angka kematian 8,4 persen dok, dua kali lipat dari angka kematian dunia? Tertinggi di Asia. Apa yang Anda baca dari angka-angka ini," ujar Najwa Shihab.

• Minta Semua Perdebatan soal Virus Corona Dihentikan, Ketua Gugus Tugas: Waktunya Meyakinkan Warga

Mulanya, Aman mengungkapkan rasa dukanya bagi semua korban meninggal covid-19.

Bahkan, Aman menyebut di antara korban itu anak-anak.

"Pertama-tama rasa duka kami yang sangat mendalam kepada semua saudara kita dan buat keluarganya yang meninggal semua korban yang 19."

"Dan salah satu juga adalah anak, jadi sudah ada anak juga yang meninggal," ungkap Aman.

 Pasien Positif Corona yang Meninggal di Medan Ternyata Seorang Dokter, Ini Riwayat Perjalanannya

Selain itu, Aman juga mengungkapkan rasa berduka terhadap korban Virus Corona yang lain.

"Jadi bisa dibayangkan bagaimana keluarga itu menerimanya dan juga rasa sedih dan empati terhadap 200 yang lainnya itu," sambungnya.

Ia mengakui bahwa peningkatan kasus di Indonesia sangat besar.

Aman secara terang-terangan menyebut data tersebut diungkapkan tidak transparan.

"Kita melihat peningkatan ini sudah terlalu besar dari awal bulan hanya dua kasus dan sekarang dua kasus lebih tidak ada statistik yang seperti ini."

"Dan sebetulnya secara statistik kita juga sulit membaca atau memprediksi karena datanya ini tidak transparan," ujar dia.

Padahal seharusnya data yang transparan itu harus dilakukan sesegera mungkin.

"Harus dilakukan sesegera mungkin, sedini mungkin dan secepat mungkin," lanjutnya.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Aman Bhakti Pulungan dalam kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (18/3/2020).
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Aman Bhakti Pulungan dalam kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (18/3/2020). (YouTube Najwa Shihab)

 Hewan Peliharaan Bisa Tularkan Virus Corona? Begini Penjelasan Dokter Erlina dan Ahli Virologi UI

Kemudian, ia menyebut bahwa dokter saat ini seperti tentara.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo sebagai komandan perang.

Namun, ia menegaskan dirinya sendiri tidak tahu seberapa banyak musuh.

"Tapi kami para dokter saat ini saya bisa katakan, kamilah saat ini, tentara pasukan khusus ini. Ketua BNPB, komandan perangnya."

"Pasukannya itu, pasukannya khasnya kami. Masalahnya musuh kami tidak tahu berapa jumlah musuh."

"Kami tidak bisa melihat musuhnya di manapun saat ini," ungkap Aman.

Selain itu, Aman juga terang-terangan mengatakan bahwa alat yang digunakan untuk memerangi pandemik Virus Corona tidak lengkap.

"Yang kedua kami tidak dikasih senjata yang lengkap inilah perang yang harus kami lakukan," sambungnya.

 Atta Halilintar Galang Dana untuk Penanganan Virus Corona, Sasar Petugas Kesehatan dan Rakyat Kecil

Lihat videonya mulai menit ke-3:05:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
ItaliaVirus CoronaIndonesiaCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved