Virus Corona
Kisah Mahasiswa Unesa Achmad Mustofa Sidang Skripsi Online karena Virus Corona, Pakai Video Call WA
Sebelum sidang skripsi online digelar, Mustofa bercerita bahwa dirinya dibantu empat orang "kru" untuk menyiapkan semua persiapan yang dibutuhkan.
Editor: Lailatun Niqmah
Selain itu, Mustofa juga meminta rekomendasi kepada Ketua Laboratorium Unesa Dr Anung Priambodo, mengenai software apa yang bagus untuk digunakan sidang skripsi online.
Setelah berkonsultasi, ia pun memilih menggunakan fitur video call pada aplikasi WhatsApp.
"Saya tanya Ketua Lab bahwa sidang (skripsi) bisa online, menggunakan video call WhatsApp atau Zoom Room, saya pakai WhatsApp," ujar dia.
Disanggupi dosen penguji
Mahasiswa berusia 22 tahun ini pun mengonfirmasi kembali kepada para dosen penguji bahwa sidang skripsi akan dilakukan via online.
Tiga dosen penguji menyanggupinya.
Sidang skripsi online itu dilakukan Mustofa dari inde kosnya, di kawasan Lidah Kulon, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (19/3/2020) pukul 10.00 WIB dan berakhir pukul 10.50 WIB.
• Penjelasan Dettol UK soal Viral Kabar Dettol Bisa Bunuh Virus Corona seperti Tercantum di Kemasan
Ada tiga dosen penguji yang membedah karya tulis ilmiah Mustofa, yakni penguji 1 Heryanto Nur Muhammad, penguji 2 Dwi Lorry Juniarisca, dan penguji 3 Ali Maksum yang juga dosen pembimbing Mustofa.
Dalam sidang skripsi online itu, mahasiswa tingkat akhir Unesa itu mendapat beberapa pertanyaaan, saran hingga koreksi, atas skripsinya yang berjudul 'Kebiasaan Belajar dan Berlatih Siswa Kelas Olahraga SMP Negeri 1 Mantup Lamongan'.
Selama 50 menit sidang skripsi berlangsung, Mustofa dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sarjana pendidikan.
"Alhamdulillah senang, Mas, plong sudah sidang skripsi," kata Mustofa. Tapi di balik itu semua, sidang skripsi online ini menyimpan kesan tersendiri bagi Mustofa.
Dibantu 4 "kru", rak sepatu jadi meja, toples krupuk jadi kursi

Sebelum sidang skripsi online digelar, Mustofa bercerita bahwa dirinya dibantu empat orang "kru" untuk menyiapkan semua persiapan yang dibutuhkan.
Empat orang temannya itu, yakni Feri, Dani, Ibnu, dan Alif, menyiapkan semua properti yang dibutuhkan, seperti meja, kursi, lampu penerangan, hingga melakukan gladi kotor sebelum berhadapan dengan tiga dosen pengujinya.
Lantaran inde kos Mustofa hanya terdapat lemari, kasur dan kipas angin, ia pun terpaksa menggunakan rak sepatu dan disulap menjadi sebuah meja.