Virus Corona
Kembangkan Vaksin Virus Corona, Unair Bergegas Selesaikan Sejumlah Tahapan Pengujian
Institute of Tropical Disease (ITD) Universitan Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, tengah mengembangkan vaksin untuk mengatasi infeksi akibat Vi
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, tengah mengembangkan vaksin untuk mengatasi infeksi akibat Virus Corona.
Penyebaran Covid-19 yang makin merebak, mendorong tim peneliti ITD Unair untuk meneliti vaksin yang disinyalir mampu menyembuhkan penyakit tersebut.
Berbekal spesimen pasien positif Corona, para peneliti tersebut memasuki tahap awal pembuatan vaksin.
• Jokowi Sebut Pemerintah Telah Siapkan Obat Virus Corona, Pesan 2 Juta Avigan dan 3 Juta Klorokuin
Dilansir tvonenews, Jumat (20/3/2020), Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih, menyatakan pihaknya masih mengajukan proposal untuk melanjutkan penelitian tersebut ke tahap berikutnya.
"Memerlukan proses yang cukup panjang, yang pertama tentu pengujian model dari pembuatannya harus benar-benar teruji. Dan kemudian disepakati oleh semua ahli yang ada, sehingga nanti hasilnya juga, istilahnya ya patenlah," kata Nasih menjelaskan.
"Sekarang dalam proses perancangan di proposal, atau perancangan di metode penelitiannya kemudian nanti akan lanjut ke proses laboratorium," imbuhnya.
• Dinyatakan Positif Corona seusai Pulang dari Turki, Bima Arya Ngaku Hanya Alami Batuk Kecil
Pihak Unair mengaku optimis akan segera mengantongi izin dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sehingga pengembangan vaksin tersebut bisa segera diselesaikan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui panggilan video, Nasih mengungkapkan bahwa penelitian tersebut dilakukan bersama ahli dari sejumlah kementrian.
"Berkaitan dengan Vaksin Corona, tentu kami tidak bekerja sendiri, kami bersama-sama dengan kawan-kawan di Kemenkes (Kementrian Kesehatan), Ristekbrin (Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia), dan kawan-kawan di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, sekarang ini sedang berada dalam konsorsium untuk mencari solusi, dalam arti mencari obat yang paling cepat dan paling mujarab," jelas Nasih.
"Ada beberapa pendekatan yang sudah kita jajaki, dan pendekatan yang nampaknya mungkin paling cepat adalah dengan menggunakan artificial intelegent (AI), dengan bioinformatik, metodenya dengan molekuler docking," ujar Nasih.
• Jadi Obat untuk Virus Corona, Apa Sebenarnya Avigan dan Klorokuin Itu?
"Yang ini nampaknya kami optimis dalam waktu tiga atau empat bulan kami sudah bisa menemukan molekul-molekul yang dibutuhkan untuk anti virusnya, untuk bisa kita uji cobakan pada hewan dan kemudian nanti pada manusia,"
"Ini perkembangan akhir di Universitas Airlangga," pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nasih juga menyebutkan adanya metode lain, yaitu dengan melemahkan virus dan membuatnya menjadi anti virus itu sendiri.
Namun ia menyebutkan bahwa tahapannya akan sangat panjang dan memakan banyak waktu.
Nasih memastikan proses bioinformatik yang digunakan akan lebih cepat menghasilkan anti virus yang bisa segera diproduksi dan digunakan untuk menyembuhkan Covid-19.
Lihat tayangan selengkapnya mulai dari menit pertama.
(TribunWow.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/unair-kembangkan-vaksin-virus-corona.jpg)