Virus Corona
Di Mata Najwa, Anies Ungkap Alat Tes Covid-19 Segera Datang: Sebanyak Mungkin Penduduk Harus Dites
Anies Baswedan mengaku baru saja bertemu dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo terkait alat tes Covid-19.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku baru saja bertemu dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo terkait alat tes Covid-19.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan melalui sambungan video call dengan acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (19/3/2020).
Menurut Anies, melakukan tes untuk mengetahui orang terjangkit Virus Corona atau tidak efektif untuk menangani masalah ini.
• Jokowi Sudah Dengar Desakan Terawan Mundur, Pramono: Kita Tak Boleh di Kondisi Saling Menyalahkan
Anies mengatakan, testing itu penting seperti apa yang dilakukan negara-negara yang lebih dulu mengalami masalah penyebaran Covid-19.
"Tetapi dari apa yang kita pantau selama ini memang sebanyak mungkin melakukan testing lebih baik sehingga bisa mendeteksi."
"Ini pengalaman dari mana kita lihat, dari negara lain saya sampaikan berapa kali bahwa rute yang mau diambil mau di mana mau dibatasi pemerintah pergerakannya itu satu," jelas Anies.
Anies mengatakan bahwa alat untuk mengetes itu masih diusahakan pemerintah untuk segera diimpor ke Indonesia.
"Atau mau lakukan masif testing, kalau lakukan masif testing kita harus punya alatnya."
"Nah ada alat testing, testing kit dan sekarang ini sedang diusahakan untuk segera sampai ke tanah air," ucapnya.
• Masa Darurat Corona Diperpanjang 91 Hari, Bagaimana Nasib Tahapan Pilkada Serentak?
Gubernur 50 tahun itu menuturkan, tes Virus Corona biasanya menggunakan cotton swab melalui hidung dan telinga.
"Karena testing kit ini mudah-mudahan bisa membantu mendeteksi dini dari situ kemudian dilakukan cotton swab melalui hidung dan tenggorokan," sambungnya.
Lantas, Anies mengaku sudah bertemu dengan Doni Monardo terkait penyediaan alat testing Covid-19.

Setelah alat testing itu datang, maka pihaknya akan mengetes penduduk sebanyak mungkin.
"Saya ini juga tadi bertemu Kepala BNPB membicarakan tentang sesegera mungkin kita akan memiliki alat testing."
"Ketika alat testing itu ada maka sebanyak mungkin penduduk harus dites," ucap Anies,
Lihat videonya mulai menit ke-7:36:
Pemerintah Terima Usul WHO soal Tes Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, metode rapid test untuk memeriksa status tertular Virus Corona yang sedang dijajaki pemerintah serupa dengan tes massal.
"Rapid test dengan tes massal itu saudara kembar," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (8/3/2020).
Saat disinggung lebih lanjut apakah hal tersebut berarti Indonesia akan menjalankan saran WHO untuk melakukan tes massal Covid-19, Yuri hanya memastikan usulan badan kesehatan dunia itu diterima.
"Usul WHO diterima. Masalah dijalankan atau tidak itu kan nanti dulu. Sebab ada syarat ketentuan berlaku kalau mau menjalankan," lanjut Yuri.
• Acara Ijtima Ulama Dunia di Sulawesi Selatan Batal, Sebanyak 411 Jemaah WNA dan 8283 WNI Dipulangkan

Update : Kompas.com menggalang dana untuk solidaritas terhadap kondisi minimnya alat pelindung diri dan keperluan lainnya di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia, terutama di DKI Jakarta, terkait penanganan Covid-19. Mari tunjukkan solidaritas kita dan bantu rumah sakit-rumah sakit untuk memiliki perlengkapan memadai. Klik untuk donasi melalui Kitabisa di https://kitabisa.com/campaign/melawancoronavirus.
Sebelumnya, Yurianto mengatakan pemerintah sedang melakukan pengkajian terhadap pelaksanaan rapid test untuk memastikan status positif Covid-19 pada pasien.
"Kami tadi juga rapat di pagi hari bersama Menteri Kesehatan dan seluruh jajaran untuk mulai melakukan kajian untuk rapid test seperti apa yang dilaksanakan di negara lain," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB Rabu (18/3/2020).
Yuri lalu menjelaskan, rapid test ini merupakan mekanisme yang berbeda dengan tes yang selama ini digunakan oleh pemerintah untuk menentukan status positif Covid-19 pada pasien.
"Karena rapid test ini menggunakan spesimen darah dan bukan tenggorokan atau kerongkongan. Tetapi menggunakan serum darah yang diambil dari darah (pasien)," ungkap Yuri.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rapid Test: Serupa dengan Tes Massal tapi Beda dengan Tes Corona Selama Ini"
(TribunWow.com/Mariah Gipty) dan (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)