Breaking News:

Virus Corona

Tito Karnavian Puji Kecepatan Anies Baswedan Atasi Corona: Sudah Banyak yang Dilakukan Beliau

Mendagri Tito Karnavian mengakui kinerja Anies Baswedan dalam mengurus penyebaran wabah COVID-19 di ibu kota

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
youtube kompastv
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (kanan), Selasa (17/3/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan apresiasinya terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pujian tersebut ditujukan atas cepatnya Anies menangani wabah Virus Corona (COVID-19).

Tito mengakui telah banyak langkah yang dilakukan oleh Anies untuk meminmalisir penyebaran COVID-19 di Jakarta, mulai dari antisipasi awal, hingga prediksi di wabah ke depannya.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan diseluruh ruangan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020). Kegiatan penyemprotan yang dilakukan dalam rangka menjaga kebersihan stasiun Gambir dan mengantisipasi penyebaran virus korona (Covid-19). Tribunnews/Jeprima
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan diseluruh ruangan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020). Kegiatan penyemprotan yang dilakukan dalam rangka menjaga kebersihan stasiun Gambir dan mengantisipasi penyebaran virus korona (Covid-19). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

 

UPDATE Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah Jadi 172 Kasus, 9 Sembuh

Dikutip dari YouTube Komapstv, Selasa (17/3/2020), awalnya Anies mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah rutin berkomunikasi dengan pemerintah pusat.

Koordinasi tersebut dilakukan untuk memastikan penganan COVID-19 berjalan dengan baik, dan sejalan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

"Kami selama ini komunikasi terus secara rutin," kata Anies.

"Saling koordinasi untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang kita lakukan di dalam pengendalian penularan COVID-19 dijalankan dengan baik."

"Dan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan inline," lanjutnya.

Kemudian Tito menyampaikan penjelasannya terkait perkembangan penanganan wabah COVID-19 di Indonesia.

Ia menjelaskan dirinya telah berdiskusi dengan Anies mengenai langkah-langkah penanganan COVID-19.

"Tadi bapak gubernur menjelaskan tentang langkah-langkah yang disampaikan oleh bapak gubernur," kata Tito.

"Sudah banyak langkah yang dilakukan oleh Beliau, namun tidak disampaikan secara terbuka, karena kita tidak ingin menimbulkan publik menjadi panik," lanjutnya.

Tito menekankan kembali soal tingkat kematian COVID-19 yang rendah.

Ia ingin agar penanganan wabah asal Wuhan, Hubei, China itu tidak menyebarkan kepanikan yang dapat mempengaruhi sektor-sektor lain seperti ekonomi dan sosial.

Tito lanjut menjelaskan apa saja program yang telah disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk menangani COVID-19, di antaranya mulai dari antisipasi awal, pencegahan, sosialiasi, mitigasi, hingga langkah antisipasi wabah ke depannya seperti apa.

"Saya menyampaikan penghargaan pada Bapak Gubernur atas langkah-langkah tersebut," ujarnya.

Tito memastikan bahwa wabah COVID-19 dapat dilewati karena banyaknya pasien positif yang telah sembuh.

"Banyak case (kasus) menunjukkan sembuh," kata Tito.

"Kita berkewajiban untuk mencegah terjadinya penularan," imbuhnya.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

Anies Bicara soal Antrean Panjang karena Corona

Sebelumnya Anies juga telah meminta warga ibu kota memaklumi akan adanya antrean panjang moda transportasi umum.

Hal tersebut menurutnya maju tidak mau akan terjadi, demi menekan penyebaran wabah Virus Corona (COVID-19).

Informasi tersebut ia sampaikan ketika menyampaikan tentang perkembangan penanganan COVID-19 di Jakarta, pada Senin (16/3/2020).

PEMBATASAN OPERASIONA - Pembatasan operasional Bus TransJakarta yang mulai diberlakukan Hari Senin (16/3/2020) hingga 14 hari ke depan, dikeluhkan warga masyarakat khususnya para pengguna angkutan masal tersebut. Pasalnya dengan pembatasan hanya 13 koridor dan jam operasional mulai dari pukul 06.00 hingga pukul 18.00 dengan interval kedatangan 20 menit, membuat mereka terhambat dalam beraktifitas karena terlalu lama menunggu dan armada yang sedikit. Tak jarang warga pengguna Bus TransJakarta, akhirnya menggunakan taksi online untuk sampai ke lokasi yang akan mereka tuju, akibat adanya pembatasan rute atau koridor yang ada. KOndisi seperti ini membuat antrian warga yang menumpuk di halte seperti yang terjadi di Halte Rawa Buaya, Cengkareng. WARTA KOTA/Nur Ichsan
PEMBATASAN OPERASIONA - Pembatasan operasional Bus TransJakarta yang mulai diberlakukan Hari Senin (16/3/2020) hingga 14 hari ke depan, dikeluhkan warga masyarakat khususnya para pengguna angkutan masal tersebut. Pasalnya dengan pembatasan hanya 13 koridor dan jam operasional mulai dari pukul 06.00 hingga pukul 18.00 dengan interval kedatangan 20 menit, membuat mereka terhambat dalam beraktifitas karena terlalu lama menunggu dan armada yang sedikit. Tak jarang warga pengguna Bus TransJakarta, akhirnya menggunakan taksi online untuk sampai ke lokasi yang akan mereka tuju, akibat adanya pembatasan rute atau koridor yang ada. KOndisi seperti ini membuat antrian warga yang menumpuk di halte seperti yang terjadi di Halte Rawa Buaya, Cengkareng. WARTA KOTA/Nur Ichsan (WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Ichsan)

 

 Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Bekerja Sama dengan Pemerintah Pusat Hadapi Corona

Dikutip dari tayangan langsung kompastv, Senin (16/3/2020), awalnya Anies menanggapi pertanyaan salah satu wartawan soal panjangnya antrean TransJakarta.

Ia mengatakan pengananan COVID-19 tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah.

"Ini membutuhkan kerja bersama, menghindari penularan adalah tanggung jawab kita bersama," kata Anies.

Anies menjelaskan apabila terjadi penumpukan di dalam ruangan, hal tersebut akan lebih bahaya dibandingkan antrean di luar ruangan.

"Bila kita membiarkan berdesak-desakkan dalam bis, berdesak-desakkan di halte, maka potensi penularan itu akan meningkat," jelasnya.

Ia mengatakan konsekuensi dari penanganan COVID-19 dalam sektor transportasi umum adalah panjangnya antrean di luar ruangan.

"Ketika kita melakukan pembatasan jarak, tentu akan punya konsekusensi lebih panjang antreannya, dan lebih sedikit jumlah yang diangkut," ujar Anies.

Untuk mengantisipasi panjangnya antrean, Anies mengatakan akan menyesuaikan armada transportasi umum, dan mempercepat interval antar armada.

Namun Anies kembali meminta pengertian warga DKI akan antrean yang mau tidak mau menjadi panjang di luar.

"Antrean tentu akan lebih panjang, ini membutuhkan pengertian dari kita semua," ucap Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (16/3/2020)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (16/3/2020) (Youtube kompastv)

Anies menconothkan apabila meremehkan penjagaan jarak antar penumpang, hal tersebut berpotensi meningkatkan penyebaran COVID-19.

"Ketika tidak ada keseriusan, kedisiplinan, di dalam melakukan social distancing (menjaga jarak -red), potensi penularan itu sangat besar," tegasnya.

"Ini bukan soal menjaga aturan, ini soal melindungi diri sendiri, melindungi orang lain, dan melindungi seluruh masyarakat."

Anies kembali menekankan apa yang akan dilakukan olehnya adalah tetap menjaga jarak antar manusia, dan mengembalikan jumlah transportasi umum seperti sedia kala.

"Intinya adalah bahwa kita harus melaksanakan social distancing, dan kita akan melakukan frekuensi normal," tutur Anies.

 PSI Minta Anies Baswedan Tinjau Keputusan Pengurangan Transjakarta: Justru Tingkatkan Risiko Corona

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaTito KarnavianAnies Baswedan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved