Terkini Daerah
Warga Keluhkan Pembatasan MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin: Bukan untuk Pekerja Umum ke Kantor
Pembatasan transportasi umum di Jakarta mendapat keluhan dari warga masyarakat. Muhamad Kamaluddin memberikan tanggapannya.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pembatasan transportasi umum di Jakarta mendapat keluhan dari warga masyarakat.
Dilansir TribunWow.com, banyak warga yang mempertanyakan kembali kebijakan dari Pemerintah Provinsi tersebut.
Keluhan pertama yang ditimbulkan adalah adanya antrean panjang baik untuk TransJakarta, MRT, ataupun LRT.
Kemudian keluhan kedua yaitu membuat mereka telat dalam bekerja.

• PSI Minta Anies Baswedan Tinjau Keputusan Pengurangan Transjakarta: Justru Tingkatkan Risiko Corona
Melihat hal itu, Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin memberikan tanggapan.
Muhamad Kamaluddin mengatakan adanya pembatasan transportasi umum, khususnya adalah MRT yaitu sesuai dengan arahan Gubernur DKI, Anies Baswedan.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya interaksi maupun kontak fisik dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.
Dirinya juga mengingatkan kembali tentang kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Pemprov maupun Pemerintah Pusat, berupa anjuran untuk sebisa mungkin tetap berada di rumah.
Bahkan setiap sekolah juga direkomendasikan untuk belajar di rumah.
Termasuk para pekerja yang memungkinan untuk dikerjakan di rumah.
"Pembatasan operasional MRT Jakarta hari ini sejalan dengan koordinasi dengan pemerintah sebelumnya untuk membatasi pergerakan di perkotaan," ujar Muhamad Kamaluddin, seperti rilis yang diterima TribunWow.com, Senin (16/3/2020).
"Pemerintah sebelumnya telah mengimbau warga untuk bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah," jelasnya.
• Virus Corona Merebak, DKI Jakarta Cabut Aturan Ganjil Genap Selama 2 Minggu
Dirinya kemudian menjelaskan, jika MRT Jakarta saat ini lebih diprioritaskan untuk para pekerja yang akan bekerja dalam penanganan Virus Corona.
Seperti misalnya para tenaga medis dan pelayanan publik yang tidak bisa dikerjakan di rumah dan dituntut untuk tetap berkantor.
"Oleh karenanya, MRT Jakarta sebagaimana arahan pemerintah untuk angkutan umum di Jakarta pada hari ini sebetulnya difokuskan hanya khusus untuk pekerja yang masih perlu menangani penanganan Covid-19 seperti pekerja medis, dan pelayanan publik yang memang tidak bisa dikerjakan dari rumah," ungkap Muhamad Kamaluddin.
"Layanan angkutan umum pada hari ini bukan ditujukan untuk mobilitas pekerja normal ke kantor, yang sudah dihimbau untuk bekerja dari rumah," tegasnya.
Penjelasan Anies Baswedan soal Pembatasan Transportasi Umum
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap kebijakan terbaru pemerintahannya akibat mewabahnya Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menyebut diadakan sejumlah perubahan ekstrem terkait transportasi umum di wilayah DKI Jakarta.
Dalam siaran langsung akun Facebook Pemrov DKI Jakarta, Minggu (15/3/2020), Anies Baswedan menyatakan sistem ganjil genap di 25 ruas jalan diberhentikan sementara selama 2 pekan.
"Sore hari ini kami ingin menyampaikan kepada masyarakat Jakarta tentang perubahan kebijakan terkait transportasi," kata Anies Baswedan.
"Seperti yang disampaikan bahwa ganjil genap diubah minimal dua minggu ke depan tidak ada ganjil genap di 25 ruas jalan."

• Ridwan Kamil Sampaikan 5 Poin Penting soal Pelaksanaan Pengawasan Virus Corona di Jawa Barat
• Singgung Budi Karya Positif Corona, Jokowi Yakin Semua Menteri Kerja Lebih Keras meski secara Online
Tak hanya itu, Anies Baswedan turut menjelaskan sejumlah perubahan pelayanan transportasi umum di DKI Jakarta.
Mulanya, ia menyinggung pelayanan transportasi di Mass Rapid Transit (MRT).
"Kita ingin menyampaikan bahwa layanan kendaraan umum di Jakarta akan mengalami perubahan," ujar Anies Baswedan.
"Kita menurunkan secara ekstrem kapasitas pelayanan, jadi jadwal MRT yang semula keberangkatannya tiap 5 menit dan 10 menit."
"Mulai besok akan diubah menjadi setiap 20 menit," sambungnya.
• Pidato Terbaru Jokowi soal Wabah Corona: Pemerintah Pastikan Ketersediaan Kebutuhan Pokok Cukup
Anies Baswedan menyatakan, jumlah rangkaian MRT juga dikurangi secara drastis.
"Rangkaian MRT yang setiap hari beroperasi ada 16 rangkaian, akan berubah tinggal 4 rangkaian yag beroperasi," kata Anies Baswedan.
"Waktunya yang semula jam 05.00 WIB pagi sampai jam 24.00 WIB, sekarang berubah menjadi jam 06.00 WIB pagi sampai jam 18.00 WIB sore."
Tak hanya MRT, pelayanan Light Rail Transit (LRT) disebutnya juga akan mengalami penurunan drastis.
"LRT juga begitu, yang semula keberangkatannya tiap 10 menit sekarang berubah tiap 30 menit," kata Anies Baswedan.
"Dan waktu operasinya yang semula dari jam 05.30 WIB pagi sampai jam 23.00 WIB malam, diubah menjadi jam 06.00 WIB pagi sampai jam 18.00 WIB sore."
Selain kedua transportasi umum itu, Anies Baswedan juga menyebut adanya penurunan pelayanan TransJakarta.
Ia menyebut, TransJakarta hanya akan melayani 13 rute dari sebelumnya 248 rute.
Tak hanya itu, jam operasi TransJakarta juga akan dipersingkat.
"TransJakarta yang saat ini melayani 248 rute akan dikurangi secara signifikan menjadi 13 rute. Hanya 13 rute TransJakarta yang akan beroperasi dan keberangkatannya hanya setiap 20 menit," kata Anies Baswedan.
"Waktu operasi TransJakarta yang semula 24 jam akan diubah menjadi jam 6 pagi sampai jam 6 sore."
• Jawa Barat Terapkan Bersekolah di Rumah, Siswa Ditugaskan untuk Jadi Agen Edukasi Virus Corona
Simak video berikut ini menit ke-1.58:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Jayanti)