Virus Corona
Apa Risiko Naik Kereta Api, Bus, dan Pesawat di Tengah Pandemi Virus Corona?
Penyebaran virus corona mendorong pemerintah membatasi perjalanan masyarakat. Di Jakarta, jadwal operasi Transjakarta dan MRT sudah dikurangi.
Editor: Lailatun Niqmah
"(PT KCI) rutin membersihkan seluruh rangkaian kereta seusai beroperasi dengan menggunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan. (PT KCI juga) menugaskan On Trip Cleaning yang membersihkan rangkaian kereta saat sedang beroperasi melayani pengguna," kata Anne.
Selain itu, ia menambahkan, pihaknya sudah menyediakan lebih dari 700 botol hand sanitizer untuk 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun dan mewajibkan pegawai yang berinteraksi langsung dengan pelanggan untuk cek kesehatan, termasuk suhu tubuh, sebelum berdinas.
Sementara, Transjakarta dan MRT Jakarta dikurangi rute dan jam operasinya untuk mencegah penularan antar warga (mulai 16/03) hingga dua pekan ke depan.
Transjakarta hanya beroperasi di 13 rute dengan waktu tunggu 20 menit, dengan waktu operasional mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Sementara, untuk MRT, waktu operasi yang semula dimulai dari pukul 05.00 - 24.00 WIB menjadi pukul 06.00 - 18.00 WIB dengan waktu tunggu menjadi 20 menit (sebelumnya 5-10 menit).
Kereta MRT Jakarta juga dikurangi dari 16 rangkaian menjadi empat rangkaian.
Pesawat
Banyak orang percaya bahwa Anda cenderung jatuh sakit di pesawat, karena Anda menghirup udara "basi".
Nyatanya, udara di pesawat mungkin lebih baik daripada di kantor rata-rata (dan hampir pasti, lebih baik daripada kereta atau bus).
Ada lebih banyak orang, dalam jarak sekitar 30 centimeter, yang dapat meningkatkan risiko penularan, tetapi udara pesawat berubah dalam kecepatan tinggi.
Profesor Quingyan Chen di Universitas Purdue, yang mempelajari kualitas udara di kendaraan yang berbeda, memperkirakan bahwa udara di pesawat diganti sepenuhnya setiap 2-3 menit, jauh lebih cepat dibandingkan dengan 10-12 menit di gedung ber-AC.
Itu karena ketika Anda berada di pesawat, udara yang Anda hirup sedang dibersihkan oleh sesuatu yang disebut saringan udara partikulat efisiensi tinggi (Hepa).
Sistem ini dapat menangkap partikel yang lebih kecil daripada sistem pendingin udara biasa, termasuk beberapa virus.
Saringan ini menghisap udara segar dari luar dan mencampurnya dengan udara yang sudah ada di dalam kabin, yang berarti bahwa pada suatu saat separuh udaranya segar dan sebagian lagi tidak.
Banyak sistem pendingin udara biasa hanya mensirkulasi ulang udara yang sama untuk menghemat energi.
• Rekor Kematian akibat Virus Corona di Eropa: 368 Orang Meninggal dalam Sehari di Italia
