Breaking News:

Virus Corona

Apa Risiko Naik Kereta Api, Bus, dan Pesawat di Tengah Pandemi Virus Corona?

Penyebaran virus corona mendorong pemerintah membatasi perjalanan masyarakat. Di Jakarta, jadwal operasi Transjakarta dan MRT sudah dikurangi.

Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNSUMSEL.COM/ABRIANSYAH LIBERTO
LRT - Kereta ringan Light Rail Transit (LRT) di Zona 5, Jakabaring, Palembang, Minggu (27/5/2018) 

TRIBUNWOW.COM - Penyebaran Virus Corona mendorong pemerintah membatasi perjalanan masyarakat. Di Jakarta, jadwal operasi Transjakarta dan MRT sudah dikurangi.

BBC telah menerima pertanyaan tentang apakah aman untuk naik angkutan umum, termasuk kereta, bus, dan pesawat.

Apa potensi risiko naik kereta dan bus?

Belum diketahui secara pasti bagaimana Virus Corona menyebar, tetapi virus serupa yang lain, dapat masuk ke tubuh seseorang dari percikan batuk atau bersin orang yang terinfeksi, atau menyentuh permukaan yang sama dengan mereka.

Antisipasi Corona, Anggota Komisi V DPR Minta Penjagaan Bandara, Pelabuhan, dan Stasiun Diperketat

Partikel Virus Corona dipercaya mungkin tidak berkeliaran di udara dengan cara yang sama seperti partikel flu, jadi, orang harus berhubungan dekat satu sama lain untuk terinfeksi.

Pedoman Pusat Kesehatan Inggris tentang Virus Corona mendefinisikan "kontak dekat" berarti berada dalam jarak dua meter dari orang yang terinfeksi selama lebih dari 15 menit.

Jadi banyak potensi risiko infeksi pada kereta api dan bus, tergantung pada seberapa ramai transportasi publik, dan ini akan bervariasi di berbagai bagian negara dan rute yang berbeda.

Jika Anda bepergian dengan kereta atau bus yang relatif kosong, risiko Anda akan berbeda.

Seberapa baik kendaraan berventilasi dan berapa lama Anda menghabiskannya juga akan berpengaruh.

Pembersihan bus atau kereta juga akan menjadi faktor.

Menurut Lara Gosce, dari Institut Kesehatan Global, "penting untuk membatasi jumlah kontak dekat dengan individu lain yang berpotensi terinfeksi,".

"Dalam hal perjalanan, hindari jam-jam sibuk jika memungkinkan," katanya.

Ia menyarankan, jika memungkinkan, penumpang harus memilih rute yang hanya melibatkan satu alat transportasi.

Di Jabodetabek sendiri, rangkaian kereta rute Bogor/Depok menuju Jakarta Kota/Angke/Jatinegara, yang menurut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disebut paling memiliki risiko penularan COVID-19, per harinya melayani lebih dari 500.000 orang.

VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Anne Purba, mengatakan pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah penularan.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Virus CoronaKereta ApiTransjakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved