Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Blak-blakan, Tjipta Lesmana Ungkap Peluang Ahok di Ibu Kota Baru dan Pilpres 2024: Ada Ganjalan Kuat
Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana mengungkap prediksinya soal peluang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bos ibu kota baru.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana mengungkap prediksinya soal peluang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bos ibu kota baru.
Dilansir TribunWow.com, Tjipta Lesamana bahkan turut menyoroti kemungkinan Ahok maju di Pilpres 2024 mendatang.
Menurut dia, Komisaris Utama Pertamina itu bakal menghadapi sejumlah ganjalan besar jika benar-benar akan maju di Pilpres 2024.
Hal itu secara blak-blakan disampaikan Tjipta Lesmana melalui tayangan YouTube realita TV, Minggu (15/3/2020).

• Rocky Gerung Duga Bukan Jokowi Sendiri yang Masukkan Ahok jadi CEO: Ada Suara Gendang Lebih Keras
• Rocky Gerung Tanggapi Ahok Masuk Kandidat CEO Ibu Kota Baru, Nilai BTP Bulan Madu dengan Jokowi
Mulanya, Tjipta kembali mengungkit penunjukan Ahok sebagai pejabat Pertamina.
Menurut dia, ada andil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penunjukan tersebut.
"Yang menarik Ahok di Pertamina ini bukan Erick Thohir, adalah Presiden Jokowi," kata Tjipta.
"Di sana kemudian kabarnya loncat ke ibu kota baru."
Terkait calon kuat bos ibu kota baru, Tjipta turut menyinggung nama Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro.
"Sekarang calon kuat ada dua, satu Bambang Brodjonegoro peringkat pertama, peringkat kedua adalah Ahok," turut Tjipta.
"Apakah akan jadi kepala badan otorita di sana?"
• Bahas Ahok Vs Anies Baswedan di 2024, Rocky Gerung: Ada Tagihan Politik antara Jokowi dan Ahok
Ia menjelaskan, Jokowi memegang penuh wewenang penunjukan bos ibu kota baru.
Tjipta pun lantas meyinggung kemungkinan Ahok bakal diusung di Pilpres 2024.
"100 persen tergantung pada Pak Jokowi, apakah Pak Jokowi kemudian setelah Ahok jadi penguasa di ibu kota baru ini kemudian ditarik ke Jakarta?," ucap Tjipta.
"Ini kan masih tanda tanya, yang jelas Jokowi enggak bisa jadi presiden lagi."