Virus Corona
Kisah Mahasiswa Indonesia yang Belum Bisa Kembali ke China hingga Harus Kuliah Online: Tak Seberapa
Sudah dua pekan Ilham Tri Kusnadi menjalani kuliah secara online bersama teman-temannya, sejak virus corona mewabah di negara China.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Ada teman saya yang masih cari-cari buku untuk memahami tugas kuliah," imbuh Ilham.
Kendala perkuliahan seperti itu, nampaknya sudah ditangkap oleh beberapa dosen lainnya.
Sehingga muncul inisiatif untuk melakukan kuliah model live streaming.
"Kemungkinan minggu depan kuliah live streaming dimulai. Ada tiga mata kuliah yang akan kuliah model begitu," ungkap remaja yang sudah hafal 12 juz kitab Al-Quran ini.
Tidak hanya mahasiswa asal Indonesia yang tidak nyaman dengan kuliah online.
Mahasiswa lainnya yang tinggal di asrama kampus karena tidak pulang, juga merasakan hal yang sama.
Mereka ada yang dari Indonesia, dari Afrika dan dari Pakistan.
Meskipun berada di dalam lingkungan kampus, mereka bisa belajar dengan online dan masih dalam status dikarantina.
"Setiap waktu obrolan di grup mahasiswa Indonesia selalu update.
Termasuk keluhan mereka yang ada di Hubei karena kuliah online," ujar dia.
• Antisipasi Virus Corona, Salat Jumat di Perlis Malaysia Ditiadakan, Diganti Salat Zuhur di Rumah
Kendala itu, membuat mereka saling meringankan kesulitan yang dialami.
Apalagi, dosen sudah menegaskan jika mata kuliah tidak akan diulang lagi ketika mahasiswa sudah ada waktu untuk kembali lagi ke China.
"Infonya tidak ada pengulangan mata kuliah. Asumsi teman-teman, jika ada pengulangan mata kuliah, akan menghambat pada proses studi di semester berikutnya," kata Ilham.
Berdasarkan informasi resmi yang disampaikan oleh situs resmi kampus, pada bulan Mei mendatang, seluruh mahasiswa yang ada di Provinsi Hubei sudah bisa kembali lagi.
Termasuk mahasiswa yang kuliah di Kota Wuhan.