Virus Corona
Anies Tegaskan Jakarta Transparan soal Virus Corona: Makin Disembunyikan, Makin Timbul Spekulasi
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara terkait penanganan Virus Corona di Ibu Kota di acara Mata Najwa.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara terkait penanganan Virus Corona di Ibu Kota, DKI Jakarta.
Penuturan soal Virus Corona disampaikan oleh Anies Baswedan saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (12/3/2020).
Sang Gubernur menegaskan, terkait penanganan Virus Corona harus dilakukan dengan proporsional.
"Kalau bicara reaksi yang proporsional ya, under reacting itu salah, over reacting juga salah," tegas Anies seperti dikutip dari channel YouTube Najwa Shihab.

• 1 Pasien yang Dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso karena Diduga Virus Corona Meninggal Dunia
Dirinya juga menegaskan bahwa Jakarta siap untuk mengatasi masalah Virus Corona.
"Untuk itu langkahnya begini, pertama kasus ini masih terbantas, belum ada confirm positive, maka yang kita lakukan memastikan seluruh fasilitas-fasilitas di Jakarta mengerti SOP menangani bila ada orang yang terdeteksi."
"Kemudian ada tempat untuk mereka bertanya, berkonsultasi, itu kami siapkan sejak yang dulu tanpa pengumuman," jelas Anies.
Anies mengatakan, persiapan Jakarta sudah dilakukan sejak Indonesia belum dinyatakan terjangkit Virus Corona.
Namun, ia mengakui bahwa persiapan itu dilakukan diam-diam.
"Tidak ada pengumuman, tapi semua fasilitas kesehatan di Jakarta 197 rumah sakit dan semua puskesmas tahu persis apa yang dikerjakan," katanya.
Lalu, saat Indonesia sudah dinyatakan positif Virus Corona, Anies menuturkan bahwa pihaknya akan tetap transparan.
Pasalnya, jika ada yang disembunyikan nantinya malah menimbulkan dugaan-dugaan yang simpang siur.
• Tom Hanks dan Istri Positif Virus Corona, Banjir Doa dari Artis Hollywood hingga Yuni Shara
"Kemudian fase kedua setelah confirm positif mulai saat itu, kita harus menyampaikan pada publik bahwa Jakarta transparan, kami sampaikan apa adanya. menghindari panik itu justru menunjukkan keapaadaanya."
"Makin disembunyikan, makin menimbukan spekulasi," lanjutnya.
Meski demikian, Anies menerangkan bahwa ada hal yang tak bisa disampaikannya.
Beberapa hal yang tidak bisa disampaikan itu karena bukan dalam kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Maka kita siapkan daily briefing, setiap hari ketua tim tanggap Corona covid 19 menyampaikan pada publik situasinya apa, langkah kita apa, tujuannya adalah membuat publik tidak panik, bukan dengan menutupi tapi dengan menyampaikan."
"Ada yang tidak bisa kami sampaikan karena kewenangan pusat, misalnya positif atau tidak," kata dia.
• Bantah Anies Baswedan, Fadjroel Rachman Klaim Pemerintah Tak Lambat Hadapi Penyebaran Virus Corona
Selain itu, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan kini ada tim pengendalian interaksi masyarakat.
Ia membentuk tim untuk mengecek suatu acara di Jakarta.
"Lalu ketiga, ketika ini sudah muncul lalu apa yang kita lakukan, kita harus melakukan pengendanlian interaksi masyarakat."
"Sejak minggu lalu begitu positif, kita sampaikan semua perizinan baru kita tunda, dan kita membentuk tim review perizinan," ungkapnya.
Sehingga, Pemprov DKI Jakarta kini berhak memutuskan ada atau tidaknya sebuah acara demi mengurangi penyebaran Virus Corona.
"Jadi semua kegiatan di Jakarta harus melaporkan pada tim review perizinan, nanti kita akan putuskan boleh diteruskan dengan persyaratan, atau ditunda atau harus dibatalkan, ada faktor-faktornya nanti," ungkapnya.
• Sebut Pemerintah Simpang Siur Tangani Corona, Tulus Abadi: Kondisi Gini Kok Ngomong Target
Lihat videonya mulai menit ke-08:50:
Langkah Ridwan Kamil atasi Covid-19
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara terkait penanganan Virus Corona di wilayahnya, di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (11/3/2020).
Mulanya, Ridwan Kamil menyinggung bahwa dirinya sudah membuat pusat informasi dan koordinasi Covid-19 di Jawa Barat.

• Kritik Penanganan Virus Corona, Fadli Zon Singgung Nama Anies Baswedan: Jangan Buang-buang Waktu
Ia mengatakan, pusat informasi dibangun untuk memberikan arahan pada para petugas medis
"Ya kita mendirikan namanya pusat informasi dan koordinasi Covid-19 Jawa Barat," ujar Ridwan Kamil seperti dikutip dari channel YouTube Najwa Shihab.
"Hal yang sama saya instruksikan hadir di 27 kota daerah."
"Kemudian yang pertama adalah tadi melakukan literasi, untuk mengedukasi bagaimana terhadap situasi seperti ini," imbuhnya.
Lantas, Ridwan Kamil mengakui bahwa ada petugas medis di rumah sakit di Tasikmalaya yang mengenakan jas hujan lantaran keterbatasan peralatan.
Meski demikian, Mantan Wali Kota Bandung itu menegaskan sudah menyelesaikannya.
"Yang kedua kami juga melakukan koordinasi rumah sakit-rumah sakit, supaya kasus di Tasikmalaya, yah yang memeriksa pasien dengan jas hujan karena keterbatasan, itu juga sudah kami selesaikan," lanjutnya.
Mendengar hal tersebut, Najwa Shihab langsung memutarkan video viral petugas yang memakai jas hujan, saat menangani Virus Corona.
Ridwan Kamil lantas menyebut fungsi menciptakan pusat informasi di Jawa Barat, agar hal-hal seperti yang ada di Tasikmalaya itu tidak mudah viral dan membuat warga panik.
• Riwayat Penyebaran Virus Corona, Berawal dari Penyakit Misterius hingga Menjadi Pandemi Global
"Hal-hal inilah yang akan kita hindarkan dengan pusat informasi ini satu pintu, Jawa Barat ini harus satu pintu."
"Supaya informasi di daerah tidak mudah viral, tidak bikin panik kan begitu yah. Yah Alhamdulillah kondisi sekarang jauh lebih baik," ungkapnya.
"Kang Emil apakah ini artinya memang sarana dan prasarana yang dimiliki rumah sakit di Jawa Barat, memang jauh di bawah memadai?," tanya Najwa Shihab.
Ridwan Kamil mengatakan hal itu terjadi lantaran adanya kesalahan pada tingkat dua.
"Yah karena koordinasinya tidak bisa diselesaikan oleh tingkat dua."
"Jadi banyak peralatan dan perlengkapan ada di provinsi tapi on the mand, tapi kita kan menunggu dari tingkat dua kalau kekurangan kita sampaikan," jelasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)