Terkini Daerah
ILC Bahas ABG Bunuh Bocah di Jakpus, Sudjiwo Tedjo Ungkit Sumanto: Dari Mana Dia Dapat Delusi?
Saat membahas kasus NF (15) yang membunuh APA (6), Sudjiwo Tedjo membandingkan sekilas kasus tersebut dengan kasus Sumanto yang memakan mayat
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Don Quixote merupakan seorang pria lanjut usia yang berdelusi dan mempercayai dirinya merupakan seorang ksatria yang berusaha melindungi desanya.
Sudjiwo Tedjo mengatakan apabila seseorang telah tenggelam dalam delusi, maka ia akan mempercayai hasil rangkaian imajinasinya sendiri.
Ia menduga NF juga mempercayai imajinasi yang ia buat sendiri, sehingga tak ada rasa penyesalan telah membunuh APA.
"Dia tidak akan menyesal, karena itu delusi," kata Sudjiwo Tedjo.
"Mungkin yang terjadi gitu juga pada si anak yang sedang kita bicarakan, kenapa dia seolah-olah tidak merasa bersalah," lanjutnya.
Pelaku Puas Bunuh Korban
NF mengaku kepada polisi bahwa ia puas telah membunuh APA, yang merupakan kerabat adiknya sendiri.
"Ditanyakan oleh penyidik, 'bagaimana perasaannya setelah kejadian ini', satu yang paling gampang dan dikatakan (Saya puas)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus seperti dikutip dari Tribun Jakarta pada Sabtu (7/3/2020).

Tak tampak sedikit pun penyesalan dari NF yang telah menghilangkan nyawa gadis malang yang bahkan belum menginjak bangku pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) itu.
"(Saya puas). Iya, berulang kali dengan tenang dia jawab begitu," imbuhnya di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020) siang.
• Bocah 6 Tahun Dibunuh ABG 15 Tahun Tetangganya Sendiri, Ayah Korban: Kalau Bisa Hukuman Mati
Polisi: Kurang Beruntung Anak Ini
Dikutip dari acara METRO PAGI PRIMETIME, Minggu (8/3/2020), Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengungkap bagaimana latar belakang pelaku.
Pertama Heru menjelaskan dari tempat tinggal NF.

• Pengacara Korban Pembunuhan oleh ABG 15 Tahun Sebut Kejadian Telah Direncanakan: Cara Pikir Ekstrem
Diceritakan, NF tinggal di sebuah rumah kecil yang lingkungannya dihuni oleh masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Heru mengakui cukup prihatin dengan kondisi kehidupan NF.
"Kalau kami melihat daerah situ, daerah rumah itu memang cukup memprihatinkan karena kondisi rumahnya juga sangat sempit, sangat kecil," katanya.