Breaking News:

Terkini Daerah

ILC Bahas ABG Bunuh Bocah di Jakpus, Sudjiwo Tedjo Ungkit Sumanto: Dari Mana Dia Dapat Delusi?

Saat membahas kasus NF (15) yang membunuh APA (6), Sudjiwo Tedjo membandingkan sekilas kasus tersebut dengan kasus Sumanto yang memakan mayat

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Indonesia Lawyers Club, dan Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Budayawan Sudjiwo Tedjo, dan pelaku kanibalisme Sumanto 

TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo menanggapi kasus pembunuhan APA bocah berumur 6 tahun oleh NF (15), gadis yang merupakan tetangganya sendiri.

Pemaparannya ia sampaikan saat menghadiri acara Indonesia Lawyers Club (ILC), pada Selasa (10/3/2020) malam.

Sudjiwo Tedjo membandingkan kasus NF dengan kasus Sumanto yang pernah heboh di Indonesia pada masa lalu, lantaran memakan mayat manusia.

NF (15), pelaku pembunuhan APA (6)
NF (15), pelaku pembunuhan APA (6) (youtube Tribunnews Bogor)

Di ILC, Tetangga ABG Pembunuh Bocah di Jakpus Soroti Pesan Mau Siksa Baby: Yang Punya Saya Doang

Dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (11/3/2020), awalnya Sudjiwo Tedjo menceritakan perjalanannya membuat film Sumanto.

"Tahun 2000an saya bikin film Sumanto," katanya.

"Pak Johnny Plate ada Sumanto yang makan mayat, itu sebelum ada KPI, sebelum ada gitu-gitu."

Sudjiwo Tedjo berusaha membuktikan bahwa delusi tidak selalu datang dari tontonan di media massa.

Kemudian ia mengungkap fakta di balik dorongan Sumanto untuk memakan mayat manusia.

"Dari mana dia dapat delusi? Dan kita semua mencaci, begitu saya mau bikin film, dan tim kami wawancara di penjara, di Jawa Tengah, kita kaget semua," ujar Sudjiwo Tedjo.

Ia terkejut ketika mendengar alasan Sumanto melakukan kanibalisme.

"Mayat itu daripada dimakan belatung, mending saya makan, saya muliakan, dimakan oleh manusia, kita kaget, ada delusi, manusia terdiri dari cerita-cerita," papar Sudjiwo Tedjo.

Sudjiwo Tedjo lalu mencoba menjelaskan bahwa seluruh komponen di dunia, seperti negara, dan uang merupakan hasil dari cerita, dan kepercayaan masyarakat akan sesuatu.

"Negara ini kan juga cerita," katanya.

"Banyak sekali hidup yang terdiri dari cerita," sambung Sudjiwo Tedjo.

Ia kemudian juga membahas sekilas soal sastra klasik, tepatnya kisah Don Quixote.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Indonesia Lawyers Club (ILC)Jakarta PusatSudjiwo TedjoSawah BesarKasus PembunuhanSumanto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved