Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Ujang Komarudin Tak Terima Ahok Masuk Kandidat Pimpinan Ibu Kota Baru: Kerja Setengah-setengah
Pengamat politik, Ujang Komarudin turut menanggapi soal Ahok menjadi satu di antara kandidat pemimpin Ibu Kota Baru.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
"Adakah yang bermasalah di situ atau adakah yang bertentangan dengan culture, budaya Indonesia?"
Ali Ngabalin lantas menyinggung sensitifitas banyak pihak saat mendengar nama Ahok.
"Ketika orang menyebutkan nama Ahok kenapa kita rasa gatal badan, gemes-gemes, demam, gitu loh," jelas Ali Ngabalin.
Menurut dia, Jokowi memiliki alasan tertentu saat memilih Ahok menjadi satu di antara empat kandidat bos Ibu Kota Baru.
"Menyebutkan nama Ahok salah satu di antara 4 nama yang disebutkan bapak presiden karena dia punya kriteria penting," ujar Ali Ngabalin.
Terkait hal itu, Ali Ngabalin pun secara terang-terangan menyebutkan lima kriteria yang dipenuh Ahok untuk memimpin Ibu Kota Baru.
"Pertama, coba perhatikan, anak muda, cepat ambil suatu keputusan, memiliki kemampuan manajerial yang oke, punya resources yang bagus," terang Ali Ngabalin.
"Dia punya kemampuan leadership, ada budaya yang bisa dipakai untuk bisa memimpin sebuah ibu kota negara baru seperti itu."
Lantas, Ali Ngabalin pun secara gamblang setuju jika Ahok ditunjuk sebagai pimpinan di Ibu Kota Baru.
"Kalau nanti ditunjuk oleh bapak presiden ya saya lagi-lagi mengucapkan ahlan wa sahlan," jelas Ali Ngabalin.
Meskipun begitu, ia membantah jika Jokowi mengistimewakan Ahok dalam segala hal.
Menurut Ali Ngabalin, apapun yang diperoleh Ahok saat ini adalah buah dari kerja keras dan kemampuan yang dimiliki mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Kalau orang nyinyir ya apa aja ada, bisa dipakai istilah, tidak ada anak emas, anak perak, anak berlian," jelas Ali Ngabalin.
"Yang ada itu adalah anak putera terbaik Indonesia yang memiliki kemampuan, itu aja sebetulnya.
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)