Terkini Daerah
Anaknya Dibunuh dengan Sadis, Ayah Korban Ngaku Trauma Lihat Rumah Pelaku: Jadi Teringat Terus
Hati Kartono masih belum cukup tegar untuk kembali melihat tempat anaknya dihabisi, rasa khawatir selalu muncul setiap ia melihat rumah pelaku
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Luka mendalam masih dirasakan di hati Kartono.
Ia masih ingat betul bagaimana APA (6), putri kecilnya dihabisi dengan sadis oleh NF (15), gadis SMP yang merupakan tetangganya sendiri.
Kartono pun mengakui hingga kini ia tak ingin melihat kediaman pelaku.

• Kesaksian ABG 15 Tahun Pembunuh Balita di Jakpus, Mengaku selama Ini Menahan untuk Tak Membunuh
Rasa khawatir masih ia rasakan tiap kali melihat tempat yang menjadi saksi bisu kepergian anaknya tersebut.
Dikutip dari YouTube Kompastv, Minggu (8/3/2020), awalnya Kartono menceritakan tujuannya datang ke Polres Jakarta Pusat.
"Saya ke polres mau minta keterangan penyidikan pelaku dan sampai sekarang belum ada jawaban," katanya.
Ia sudah tak sabar menunggu hasil dari penyidikan polisi terkait pelaku maupun hasil visum anaknya.
"Yang saya dapatkan itu polisi meminta saya untuk menunggu, makanya belum dapat informasi penyidikan ini," kata Kartono didampingi istrinya.
"Saya ingin polisi buru-buru bergerak cepat, supaya saya mendapat hasil penyidikan, supaya saya tahu."
• Remaja Bunuh Bocah di Jakpus, Psikolog Tika Bisono Blak-blakan Salahkan Orang Tua: Enggak Beruntung
Keseharian Pelaku
Kartono juga menyinggung sekilas soal perilaku NF dalam kehidupan sehari-harinya.
Ia hanya menilai NF sebagai gadis yang kurang bergaul dan pendiam.

• Ayah Korban Ungkap Perlakuan Ibu Tiri ABG Pembunuh Bocah 6 Tahun di Jakpus: Seperti Anak Sendiri
Tak terbesit di benaknya, bahwa gadis yang masih duduk di bangku SMP itu mampu melakukan pembunuhan sadis.
"Kesehariannya kan anak saya main di situ, jadi seperti biasa aja, saya juga tidak menyangka, tidak menduga kalau pelaku melakukan hal seperti itu, yaitu membunuh," kata Kartono.
"Dia (pelaku) tuh kurang bergaul aja, ga pernah melihat dia bergaul sama lingkungan, bercengkrama sama lingkungan gak pernah. Yang saya tahu dia itu kalau di rumah ya di dalam rumah, kalau keluar ya kegiatan sendiri, kegiatan sekolah."