Virus Corona
Virus Corona Disebut Semakin Menjinak, Begini Penjelasan Jubir Pemerintah Achmad Yurianto
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah dalam menangani Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan bahwa covid-19 kini mulai menjinak.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
"Kemudian ada juga H1N1, awalnya angka kematian semula tinggi, tapi kemudian berubah jadi seasonal flu," jelas dia.
Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kepanikan akibat Virus Corona itu lebih berbahaya dari virus itu sendiri.
"Sebetulnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus itu sendiri, tapi rasa cemas, rasa panik, rasa ketakutan, dan berita-berita hoaks serta rumor," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
• 5 Komentar Artis soal Virus Corona, dari Uya Kuya Rugi, Antisipasi Ruben Onsu, sampai Kecaman Aming
Berdasarkan data yang ia terima, sebagian besar orang yang terjangkit covid-19 bisa sembuh.
"Virus corona dari data yang saya terima, 94 persen lebih penderitanya dapat disembuhkan," lanjutnya.
Meski demikian, Mantan Wali Kota Solo ini tetap meminta masyarakat untuk waspada.
Jokowi meminta agar masyarakat mencuci tangan secara rutin.
Selain itu, hindari menyentuh wajah khususnya mata, hidung, mulut.
"Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun," ungkapnya.
Rahasia Vietnam Bisa Sembuhkan Semua Pasien Virus Corona
Sementara itu, di sisi lain, Vietnam berhasil menyembuhkan 16 pasien yang terjangkit Virus Corona.
Perwakilan WHO di Vietnam, Kidong Park mengatakan bahwa negara tersebut sukses menyembuhkan Virus Corona karena pemerintah proaktif serta konsisten.
Mereka mengintesifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, hingga melakukan pesan komunikasi yang jelas.

• Sebut Virus Corona akan Mati 10-15 Menit Indoor-Outdoor, Achmad Yurianto: Sama Kayak Benalu di Pohon
"Vietnam telah mengaktifkan sistem responsnya pada tahap awal wabah, dengan mengintensifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, memastikan pencegahan dan pengendalian infeksi dan manajemen kasus di fasilitas kesehatan."
"Serta penyaluran pesan komunikasi risiko yang jelas disertai kolaborasi multi-sektoral," ujar Kidong Park pada Aljazeera.