Virus Corona
Menkes Terawan Ungkap Kronologi 2 Warga Depok Positif Virus Corona, WN Jepang Datangi Rumah Pasien
Terawan Agus Putranto memberi kesaksian terbaru terkait dua orang Indonesia yang dinyatakan positif Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Seperti Virus Corona, orang yang terjangkit flu burung juga mengalami pneumonia berat.
"Jadi ini hasil penelitian kami tahun sekitar tahun 2006 tahun 2007 pada waktu ada wabah flu burung."
"Saya melihat bahwa orang yang terinfeksi flu burung itu biasanya paru-parunya akan rusak berat, akan mengalami pneumonia berat," kata Nidom.
Nidom melanjutkan, pneumonia terjadi akibat adanya banyak sitokin dalam paru-paru.
"Nah di situ disebabkan oleh karena banjir sitokin jadi sitokin storm."
"Jadi virus waktu masuk di paru-paru, dia akan memicu atau merangsang terbentuk sitokin sebenarnya itu reaksi alam ya," jelasnya.
Nidom menegaskan, paru-paru tak hanya rusak karena virus saja.
"Tetapi karena posisinya berada di paru-paru maka berlebihan, sitokin itu akan merusak paru-paru berikutnya, sel-sel berikutnya."
"Jadi rusaknya paru-paru bukan karena virus saja tetapi juga oleh karena sitokin," ungkap peneliti yang juga Guru Besar Universitas Airlangga ini.
Sedangkan, menurut keterangannya bahwa curcumin bisa digunakan untuk mengendalikan sitokin.
"Nah curcumin sudah dibuktikan bahwa dia bisa mengendalikan sitokin."
"Jadi dengan mengkonsumsi curcumin maka sel-sel itu terhindar kerusakan jadi meskipun di situ ada virus," kata Nidom.
"Jadi orang akan sembuh di situ orang akan menangkal di situ," imbuhnya.
Nidom menjelaskan, curcumin itu ada di dalam tanaman herbal seperti jahe, kunyit, temulawak dan lain-lain.
"Curcumin itu ada di saya sebut empon-empon, kalau bahasa kami empon-empon itu terdiri dari jahe, kemudian temulawak, kunyit, dan sebagainya," lanjutnya.