Banjir di Jakarta
Anies Baswedan Buka Suara soal Peringatan BMKG: Sedikit yang Merhatiin, Jadi Genangan Baru Ramai
Anies Baswedan menjelaskan bagaimana Pemerintah Provinsi DKI menanggapi peringatan curah hujan tinggi dari BMKG
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Ia mengatakan dirinya mendapati adanya kelalaian dari pihak pengembang yang tidak membangun waduk dan saluran air di tempat mereka melaksanakan pembangunan.
Anies lalu mencontohkan kawasan timur laut Jakarta.
Dirinya merasa wajar masyarakat marah karena adanya kewajiban pihak pengembang yang tidak dijalankan.
"Bahkan di kawasan Jakarta Garden City, saya sehari sebelumnya sudah ke sana, dan memang di situ," kata Anies.
"Kawasan yang paling banyak terkena hujan, itu kawasan timur laut Jakarta."
"Di sana udah terjadi pembangunan, lalu ada kewajiban-kewajiban dari pihak pengembang di tempat itu, yang belum dituntaskan."
"Di mana-mana mengalami banjir itu pasti marah," tambahnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-14.00:
Keluhan Warga DKI soal Banjir Jakarta
Tim advokasi banjir Jakarta 2020 Azas Tigor Nainggolan membahas keluhan-keluhan warga DKI tentang banjir di Ibu Kota.
Berdasarkan keluhan yang diterimanya, Azas melihat adanya ketidak jelasan tindakan Pemerintah Provinsi DKI dalam menanggulangi banjir.
Dikutip dari video kanal Youtube kompastv, Minggu (23/2/2020), pertama Azas mengutip sebuah keluhan yang diterimanya saat warga meminta pemerintah untuk melakukan penyedotan genangan banjir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan justru ingin agar penyedotan ditunda karena diprediksi akan ada hujan susulan.
"Yang di Kelapa Gading saya dapat kabar, dia minta supaya ini (banjir) segera disedot," cerita Azas.
"Gubernur bilang, tunggu aja dulu deh, besok katanya, mau hujan lagi soalnya," lanjutnya.

• Sesumbar Anies Baswedan Bakal Jadi Calon Presiden, Rahmat HS Imbau Publik Tak Sentimen karena Banjir
Laporan kedua adalah soal pintu air, lagi-lagi terjadi hal yang sama, antara warga dan pemerintah memiliki pendapat yang berbeda.