Breaking News:

Terkini Daerah

Kakak Beradik di Mojokerto Aniaya Siswa SD hingga Tewas, Sudah Meninggal Masih Ditusuk Bambu

TS (19) bersama adik kandungannya IS (17) terbukti melakukan persekongkolan untuk menghabisi nyawa korban AW (13) siswa IV SD di Puri, Mojokerto.

Editor: Ananda Putri Octaviani
SURYA.co.id/Mohammad Romadoni
Jasad bocah laki-laki yang ditemukan di bawah jembatan kawasan hutan jati, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Kamis (30/1/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Tersangka TS (19) bersama adik kandungannya tersangka IS (17) terbukti melakukan persekongkolan jahat untuk menghabisi nyawa korban AW (13) siswa kelas IV SD di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Kedua tersangka itu menganiaya korban dengan cara dicekik hingga tewas bahkan menusuk korban menggunakan bambu.

Tersangka TS yang merupakan pelajar SMA ini merupakan pelaku utama, berperan sebagai eksekutor yang membunuh korban.

Ular Sanca Berukuran 6 Meter yang Nyaris Mangsa Bocah 13 Tahun Akhirnya Ditangkap dan Dibunuh Warga

Jenazah korban Ardyo ditemukan warga di bawah jembatan kawasan hutan jati, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Latar belakang kedua tersangka membunuh karena dendam.

Tersangka TS sakit hati karena tidak terima korban pernah memukul adik bungsunya bernama SS (13) yang merupakan teman sekelas korban di SD tempat mereka menuntut ilmu.

Tersangka TS warga Dusun Sangkan, Desa Ketamas Dungus, merupakan anak kedua dari empat bersaudara. 

Empat bersaudara itu yakni kakak perempuan TS, tersangka TS (19), tersangka IS (17) dan SS (13).

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Bogiek Sugiyarto mengatakan motif kasus kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban meninggal adalah dendam.

"Dua tersangka dendam karena korban pernah memukul adik bungsunya pada 26 Januari 2020," ungkapnya di Polres Mojokerto Kota, Rabu (26/2/2020).

Kronologi Pemotor Tewas saat Terjang Banjir di Jakarta Pusat, Tabrak Trotoar hingga Terperosok

Bogiek menjelaskan, penganiayaan dan kekerasan disertai pembunuhan terhadap korban terjadi selang tiga hari pasca pemukulan itu, Kamis (29/1/2020).

Motif dendam inilah yang memicu kedua tersangka mencari korban kemudian terjadilah kekerasan yang menyebabkan korban meninggal.

"Korban meninggal karena dicekik oleh pelaku dan kepalanya dibenturkan ke tembok pembatas jembatan," ungkapnya.

Masih kata Bogiek, lokasi pembunuhan dan penemuan jenazah korban di Jembatan Gumul, kawasan hutan jati Kecamatan Kemlagi.

Kedua pelaku menganiaya korban sampai jatuh tersungkur, diduga korban sudah meninggal.

Setelah itu tersangka TS mengambil sebilah bambu dengan panjang 22 sentimeter yang sudah dipersiapkannya.

Dia menusukan bambu itu ke arah korban.

"Apa motifnya kok tersangka seperti itu sampai saat ini masih kita dalami," jelasnya.

Ditambahkannya, tersangka TS mendorong tubuh korban dari atas jembatan hingga terjatuh ke dasar sungai setinggi 5 meter.

Tersangka SS hanya menyaksikan tersangka TS melakukan penganiayaan sampai menyebabkan korban meninggal.

Halaman
12
Sumber: Surya
Tags:
MojokertoPembunuhanSiswa SDPenganiayaan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved