Breaking News:

Virus Corona

Virus Corona Tak Hanya Ancam Ekonomi Singapura, Sejumlah Perusahaan di Batam Juga Ikut Terdampak

Bukan hanya Singapura, dampak virus Corona juga menghantam perekonomian Batam.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
(TRIBUN BATAM/Argianto Dihan Aji Nugroho)
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan memeriksa kondisi tubuh wisatawan asing menggunakan thermometer usai terdeteksi thermal scan mengalami peningkatan suhu badan di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. 

Sebelumnya, kata Rudi, Disnaker Kota Batam turun ke perusahaan untuk mengecek kondisi kesehatan tenaga kerja asing. Pemeriksaan kesehatan ini terkait dengan penyebaran penyakit pneumonia akibat virus corona yang sedang melanda sejumlah negara.

“Kita turun ini menindaklanjuti arahan dari Wali Kota Batam, untuk mengecek kesehatan tenaga kerja asing (TKA) yang ada di perusahaan-perusahaan,” kata Rudi.

Menurut Rudi, seluruh TKA yang dikunjungi dalam kondisi sehat. Selanjutnya, Disnaker juga memanggil seluruh Human Resources Department (HRD) perusahaan yang mempekerjakan TKA asal Tiongkok. Tujuannya untuk memberikan pengarahan seputar kesehatan pekerja ini.

WNI yang Terinfeksi Virus Corona di Kapal Diamond Princess Bertambah 1 Orang

Singapura turunkan target ekonomi

Singapura menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 menjadi di kisaran -0,5 persen dan 1,5 persen tahun ini.

Singapura merupakan negara kedua dengan jumlah kasus virus corona terbesar setelah China. Kementerian Perdagangan dan Industri setempat sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Singapura akan ada di kisaran 0,5 persen dan 2,5 persen.

Per 2019 lalu, perekonomian Singapura tumbuh 1 persen (yoy) di kuartal IV. Angka tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 yang sebesar 0,8 persen.

Adapun untuk keseluruhan tahun 2019, Negeri Singa mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,7 persen.

Angka tersebut merupakan rekor pertumbuhan ekonomi Singapura yang terlemah sejak 2009. Kementerian Perdagangan dan Industri setempat menilai hambatan utama pada kuartal Oktober-Desember adalah manufaktur, yang menyusut 2,3 persen dari tahun lalu.

Adapun terkait virus corona, pihak kementerian menilai terdapat beberapa sektor perekonomian yang bakal terdampak seperti manufaktur dan penjualan grosir, transportasi dan pariwisata sekaligus permintaan domestik yang merosot lantaran orang-orang memutuskan untuk mengurangi aktifitas seperti belanja.

"Karena situasi COVID-19 masih berkembang, kementerian akan terus memantau perkembangan dan dampaknya terhadap ekonomi Singapura secara erat," ujar mereka.

Ancaman resesi di Singapura menimbulkan kekhawatiran dari para pengusaha Batam.

Kisah Sutradara Asal China yang Tewas karena Virus Corona, Anggota Keluarganya Turut Jadi Korban

Mengingat, perekonomian Kota Batam sangat tergantung dengan Singapura.

Wakil Koordinator HKI Kepri Tjaw Hoeing menegaskan kondisi ini perlu menjadi perhatian karena ekspor terbesar Provinsi Kepri ini berasal dari Singapura.

Sehingga, jika di ibaratkan Singapura batuk saja, maka ekonomi Kepri juga terguncang sedikit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Tags:
Virus CoronaSingapuraBatam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved