Terkini Daerah
Seusai Evakuasi 12 Jenazah, 10 Pucuk Senjata Api di Heli MI-17 Masih dalam Pencarian TNI dan Polri
Sejumlah senjata milik korban kecelakaan Helikopter MI-17 hingga kini belum berhasil ditemukan, ditakutkan senjata akan disalahgunakan
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sempat hilang selama delapan bulan di Papua, Helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat kini telah ditemukan.
Bangkai helikopter ditemukan di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oskop, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Meskipun jenazah telah ditemukan, 10 pucuk senjata api milik korban Helikopter MI-17 masih belum dapat ditemukan.
• Kisah Sertu Rizka, Anggota TNI yang Idap Tumor Otak, hingga Buat Jenderal Andika Perkasa Menangis
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompastv, Senin (17/2/2020), Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) , Letjen Ganip Warsito telah mengambil langkah menangani hilangnya sejumlah senjata api tersebut.
Ia menginstruksikan kepada Panglima Kodam 17 Cenderawasih dan Kapolda Papua untuk mencari 10 pucuk senjata api yang belum diketahui keberadaannya.
Letjen Ganip Warsito mengatakan pencarian tersebut bertujuan agar senjata tidak disalahgunakan oleh pihak -pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw juga meminta bantuan dan kerjasama dari warga untuk menemukan sejumlah senjata api tersebut.
"Kami mengimbau seluruh warga masyarakat di sekitar pegununungan Bintang," kata Paulus.
"Kepada tokoh-tokoh terutama bantu kami untuk mengembalikan semua barang," lanjutnya.
• 8 Korban Helikopter MI-17 yang Jatuh di Papua Dipulangkan ke Daerahnya Masing-masing
Penyebab Jatuhnya Helikopter
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (17/2/2020), Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) Mabes TNI masih melakukan penyelidikan terkait penyebab jatuhnya Helikopter MI-17 yang sempat menghilang selama 8 bulan itu.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) Letjen Ganip Warsito sudah menyerahkan Flight Data Recorder (FDR) kepada Puspenerbad Mabes TNI.
“Ada prosedurnya membuka (FDR) dan dilakukan evaluasi. Kami serahkan hasil penelitian kepada Puspenerbad,” jelasnya.

Letjen Ganip Warsito meminta agar masyarakat tidak berspekulasi sendiri menyimpulkan jatuhnya Helikopter MI-17 di Papua itu.
Ia juga enggan menanggapi adanya campur tangan Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) dalam jatuhnya heli yang mengangkut 12 orang tersebut.
"Kita tunggu saja hasilnya. Saya belum bisa katakan helikopter tersebut jatuh karena apa," kata Warsito.