Virus Corona
2 Jurnalis di Wuhan Menghilang setelah Ungkap 'Kebenaran' soal Virus Corona, Apa yang Terjadi?
Jurnalis warga yang mengungkap "kebenaran" tentang apa yang terjadi di Wuhan, pusat penyebaran Virus Corona, China, kini tidak diketahui keberadaanya
Editor: Lailatun Niqmah
Kematian Li menyebabkan gelombang kemarahan dan pemberontakan di sosial media. Otoritas China terpana, dan bereaksi dengan berusaha untuk menyensor setiap komentar kritis tentang kematian Dr. Li.
• VIDEO Rekaman Tersembunyi RS di Wuhan, Perekam Saksikan Mayat karena Virus Corona sebelum Ditangkap
"Pemerintah Cina yang otoriter memiliki sejarah dalam melecehkan dan menahan warga yang berbicara kebenaran atau mengkritik pihak berwenang selama keadaan darurat publik, misalnya, selama SARS pada 2003, gempa Wenchuan pada 2008, kecelakaan kereta Wenzhou pada 2011 dan ledakan kimia Tianjin pada 2015," kata peneliti HRW Yaqiu Wang kepada BBC.
Wang mengatakan, China perlu "belajar dari pengalaman dan memahami bahwa kebebasan informasi, transparansi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia akan memudahkan pengendalian penyakit, bukan malah menghambatnya".
"Pihak berwenang sendiri melakukan tindakan merugikan dengan [diduga] menghilangnya Fang dan Chen," tambahnya.
Di situs berita China, Weibo, muncul beberapa komentar yang menyebutkan tentang Chen dan Fang - dan tampaknya tulisan akan segera disingkirkan oleh sensor China yang selalu waspada.
"[Mereka] menulis ulang sejarah," kata satu komentar. "Perlahan itu akan seperti [tidak pernah ada] seseorang yang bernama Chen Qiushi."
(BBC Indonesia)
Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul "Virus Corona di China: Kenapa dua jurnalis di Wuhan menghilang?"