Terkini Nasional
Di ILC, Mahfud MD Ungkit Kampanye Pemilu 2019, Ungkap Beda Cara Jokowi dan Prabowo Raup Suara
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkit soal Pemilu 2019 lalu.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkit soal Pemilu 2019 lalu.
Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD mengungkap beda cara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dalam meraih suara.
Menurut Mahfud MD, perbedaan cara kampanye keduanya terdapat pada pendekatan pada masyarakat.
• Di ILC, Anies Baswedan Ungkap Kunci Majunya Indonesia: Disebut Bung Erick, AA Gym Menggarisbawahi
• Di ILC, Mahfud MD Singgung Kampanye Pilkada DKI, Bandingkan Pendukung Ahok dengan Anies Baswedan
Hal itu disampaikan Mahfud MD melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (11/2/2020).
Menurut Mahfud MD, ada perbedaan mencolok dalam cara kampanya kedua calon presiden Pemilu 2019 itu.
"Saya melihat Pak Jokowi itu pendekatannya populis, langsung ke rakyat bawah, ke rakyat kecil, ke gorong-gorong," ujar Mahfud MD.
"Kalau Pak Prabowo itu pendekatannya strukturalis, dia mau memperbaiki sistem ini."
Lantas, Mahfud MD menyinggung kemenangan Jokowi sebagai Presiden terpilih 2019-2024.
"Dan itu memang pendekatannya begitu dan yang menang Pak Jokowi, ya sudah," ujar Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud MD pun menyinggung politik identitas yang terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
"Tapi tahun 2019 yang didahului dengan pemilihan gubernur, Pilgub itu memang lalu politik identitas yang muncul, politik keagamaan," terangnya.

• Karni Ilyas Tak Terima ILC Vakum Disebut karena Ketakutan, Sudjiwo Tedjo: Jangan Bantah Saya
Ia menilai, politik identitas tak layak digunakan sebagai cara memenangkan Pilkada.
Sebab, menurut Mahfud MD setiap agama memiliki tuntuan masing-masing bagi setiap pengikutnya.
"Oleh sebab itu ke depannya menurut saya paling penting itu bagaimana masalah ideologi diperkuat," kata Mahfud MD.
"Enggak usah lagi politik identitas, karena kalau bicara agama masing-masing punya dalil kok."