Pemulangan WNI Eks ISIS
Komut BUMN Refly Harun Tak Setuju 'Lepas Tangan' Nasib Eks ISIS, Ungkap 2 'PR' yang Harus Dikerjakan
Komisaris Utama BUMN Pelindo I Refly Harun tak setuju pemerintah lepas tangan terkait nasib ratusan WNI eks ISIS di Suriah.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Komisaris Utama BUMN Pelindo I Refly Harun tak setuju pemerintah 'lepas tangan' terkait nasib ratusan WNI eks ISIS di Suriah.
Hal itu diungkapkan Refly Harun saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia tv One pada Selasa (11/2/2020).
Pada kesempatan itu, Refly Harun mengungkap dua 'PR' besar bagi pemerintah terkait nasib eks ISIS tersebut.
• Polemik Kepulangan WNI eks ISIS, Mahfud MD Siapkan Langkah Alternatif untuk Dilaporkan ke Jokowi
Mulanya, Refly menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah ketegasan pemerintah mau mempedulikan warga negaranya yang kini terlantar di negara lain.
Menurutnya, status kewarganegaraan mereka pemerintahlah yang bertanggung jawab.
"Sebenarnya bukan pada persoalan dia warga negara atau bukan, tapi dua hal, sikap dasar dan verifikasi."
"Sikap dasar pemerintah ini mau enggak menampung kembali sebagai bapak bertanggung jawab terhadap anak-anaknya kalau itu terbukti bahwa dia Warga Negara Indonesia atau Bangsa Indonesia," ujar Refly.
Selain itu, ia meminta agar semua pihak tidak dengan gampang menyebut eks ISIS tersebut kehilangan kewarganegaraannya.
"Yang kedua memang program-program untuk mengembalikan mereka harus diverifikasi, kita tidak bisa mengatakan orang kehilangan warga negara harus jelas hilangnya itu siapa, A,B,C,D."
"Itu sama jelasnya dengan kita mengatakan mereka kan pergi-pergi sendiri, sebenarnya kan kita mengakui orang warga negara Indonesia yang pergi sendiri."
"Tapi karena mereka kemudian dianggap pergi sendiri, sudah bakar paspor, mereka kehilangan kewarganegaraan enggak gitu juga," jelasnya.
• WNI Mantan Anggota ISIS Ceritakan Bagaimana Bisa Keluar dari Suriah: Sejarah Paling Seru
Pasalnya, kewarganegaraan itu bisa hilang ketika pemerintah sudah melakukan verifikasi dan administrasi.
"Karena kewarganegaraan itu memang kewarganegaraan tersebut di situ hilang tapi ada kewajiban pemerintah untuk pengadmitrasian."
"Sepanjang pemerintah belum melakukan pengadmistrasian kita tidak pernah tahu siapa yang sudah kehilangan kewarganegaraannya," kata dia.

Sehingga, menurut Refly kini ada dua 'PR' yang harus diselesaikan pemerintah terkait masalah tersebut.
"Karena tugas pemerintah ada dua, dia punya niat untuk menjalankan konstitusi, yang kedua dia melakukan verifikasi tidak lepas tangan," pungkasnya.
• Komut BUMN Refly Harun Tertawa Lihat Ngabalin Ngotot Tolak WNI Eks ISIS: Tidak Usah Ada Presiden
Lihat videonya mulai menit ke-4:59:
Mantan Teroris Duga Eks ISIS Hanya Korban Hoaks
Mantan Teroris, Sofyan Tsauri mengungkap bahwa WNI eks ISIS juga bisa jadi merupakan korban hoaks.
Sofyan Tsauri mulanya mengatakan bahwa jaringan teroris ISIS tidak jarang menggunakan anak-anak dan wanita sebagai alat operasi.
"Problemnya adalah ISIS itu menjadikan anak-anak dan wanita sebagai media operasi mereka," kata Sofyan Tsauri seperti dikutip dari Kompas TV pada Selasa (11/2/2020).
• Pemerintah Indonesia Tegaskan Tak akan Pulangkan Ratusan WNI eks ISIS ke Tanah Air
Lantas ia mencontohkan bagaimana pengeboman di sebuah Gereja di Surabaya beberapa waktu lalu dilakukan oleh sebuah keluarga yang juga terdiri dari seorang ibu dan anak-anaknya.
"Contoh di Surabayajuga melibatkan wanita dan anak-anak dan ini memakai anak-anak dan perempuan di istana kemaren Novi yang tertangkap Densus 88. Itu menjadikan wanita," katanya.
Meski tidak setuju ratusan WNI eks ISIS dipulangkan, Sofyan merasa nilai-nilai kemanusiaan juga perlu dipetimbangkan.
Ia menduga, eks ISIS itu bisa jadi korban propaganda jaringan terorisme tersebut.
"Saya enggak setuju secara tapi kemudian ada nilai-nilai kemanusiaan," kata Sofyan.
"Saya kan juga masih menyangka masih beranggapan bisa jadi mereka juga adalah korban atau hoaks dari kebohongan yang dilemparkan oleh ISIS," sambung dia.
• Tegas, Ali Ngabalin soal WNI Eks ISIS: Pemerintah Tak Sedikitpun Ingin Pulangkan Makhluk-makhluk Ini

Namun, Sofyan mengatakan lagi bahwa pemulangan eks ISIS itu tidak terlalu mendesak.
"Saya tidak melihat ada urgensinya," katanya.
Lihat videonya mulai menit ke-14:10:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)