Pemulangan WNI Eks ISIS
WNI Mantan Anggota ISIS Ceritakan Bagaimana Bisa Keluar dari Suriah: Sejarah Paling Seru
Mantan Anggota ISIS, Syahrul Munif mengungkap bagaimana dirinya bisa keluar dari Suriah.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Anggota ISIS, Syahrul Munif mengungkap bagaimana dirinya bisa keluar dari Suriah.
Hal itu diungkapkan Syahrul Munif saat menjadi narasumber di acara Kabar Petang tv One pada Selasa (11/2/2020).
Syahrul Munif mengatakan, bisa keluar dari Suriah merupakan hal paling seru dalam hidupnya.
• Mantan Anggota ISIS Cerita Pengalaman Gelap di Suriah, Melihat Pembunuhan Buatnya Sadar
"Itu menurut saya sejarah paling seru ya karena keluar dari negara konflik," kata Syahrul bersemangat.
Ia menceritakan, paspornya sempat dibawa oleh orang Suriah.
Namun, saat ingin mengambilnya kembali Syahrul justru mengalami kesulitan.
"Di mana paspor saya dipegang sama orang Suriah jadi saya dengan logat Indonesia dengan bahasa semampunya meyakinkan bisa mengambil paspor itu," katanya.
Ia mengaku kesulitan meyakinkan orang Suriah tersebut agar mengizinkannya pulang.
• Meski Tak Terima Pemulangan Eks ISIS, Mantan Teroris Ungkap Para Simpatisan Hanya Korban Hoaks
"Satu, dua, tiga kali belum bisa meyakinkan alasan apa dengan dalih ini negara jihad, ini negara yang membutuhkan orang-orang yang berperang dan kenapa saya harus pulang itu yang susah sekali," ucap Syahrul.
Syahrul baru bisa diizinkan pulang ketika berbohong ingin memboyong anak dan istrinya ikut ke Suriah.
"Kemudian saya meyakinkan kalau saya akan mengambil anak istri saya ikut ke Suriah nah ketika alasan baru nerima," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Syahrul Munif mengatakan, dirinya sebenarnya tidak tahu akan bergabung dengan ISIS.
Bersama dengan sebuah rombongan, Syahrul Munif mengaku diajak ke Suriah untuk visi kemanusiaan.
• Meski Tak Terima Pemulangan Eks ISIS, Mantan Teroris Ungkap Para Simpatisan Hanya Korban Hoaks

"Karena saya pikir saya dulu di Suriah misi saya misi kemanusiaan ya terus ternyata rombongan saya gabung sama ISIS jadi mau enggak mau kita ngikutin pola di sana sama ISIS di situ," kata Syahrul.
Namun, ia mulai merasa sadar ketika melihat banyaknya hal bengis yang dilakukan ISIS.
"Kemudian, lama kelamaan ada beberapa apa namanya hati nurani kurang cocok."