Kabar Ibu Kota
Kritisi Penebangan Pohon di Monas, Azas Tigor Minta Sekda DKI Tarik Ucapan: Ngomongnya Kacau
Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta, Azas Tigor menyampaikan kritik soal revitalisasi Monas.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta, Azas Tigor Nainggolan menyampaikan kritik soal revitalisasi Monas.
Dilansir TribunWow.com, Azas Tigor pun menyinggung ucapan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah yang menyebut pohon di kawasan Monas tak ada nilainya.
Terkait hal itu, Azas Tigor lantas meminta Saefullah menarik pernyataan tersebut.
• Komentari Revitalisasi Monas, Ridwan Saidi Singgung Nama Anies Baswedan: Saya Tidak Mewakili Ya
• PSI Kritik Revitalisasi Monas, Usamah Abdul Aziz Ungkap Kecurigaan: Kok Kebakaran Jenggot?
Hal itu disampaikan Azas Tigor dalam acara 'DUA SISI' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Kamis (6/2/2020).
Mulanya, Azas Tigor menyampaikan alternatif soal revitalisasi Monas.
Ia mengimbau pemerintah mempertahankan ruang terbuka hijau di Monas.
Bukan malah menebangi pohon-pohon di kawasan monumen bersejarah itu.
"Kembalikan, supaya dia lebih buat masyarakat lebih baik lagi," terang Azas Tigor.
"Ruang terbuka hijaunya kembalikan."
Azas Tigor kemudian kembali mengungkit soal banjir Jakarta.
Menurut dia, saluran air di Monas yang kurang luas juga menyebabkan terjadinya banjir.
"Sekarang gini untuk masalah banjir katanya perlu run off untuk air," kata Azas Tigor.
"Dua kali turun hujan di Monas itu kelihatan kurangnya luasan run off untuk air."
Azas Tigor lantas menyoroti rencana Gubernur DKI Anies Baswedan menambah saluran air di Monas.
Menurut dia, Anies Baswedan perlu membuka rencana tersebut ke hadapan publik Jakarta.
"Loh, nantinya kapan? Kan baru ngomong tadi," ucap Azas Tigor.
"Ini juga belum clear seperti apa, makanya ini harus dibuka ke publik."

• Polemik Revitalisasi Monas, JJ Rizal Sebut Ali Sadikin hingga Anies Baswedan Tak Paham Visi Soekarno
Melanjutkan penjelasannya, Azas Tigor justru menganggap pemerintah DKI Jakarta menyampaikan alasan yang berbeda-beda.
"Komunikasinya yang baik, itu yang penting," terang Azas Tigor.
"Jangan ngomong sini beda, sana beda, ini ada apa gitu loh."
"Masing-masing dinas saja beda-beda," sambungnya.
Terkait hal itu, Azas Tigor pun mengkritik pernyataan Sekda DKI Jakarta, Saefullah.
Azas Tigor bahkan mengimbau Saefullah menarik pernyataannya.
"Sekda aja ngomong-nya kacau, saya minta Sekda cabut itu pernyataan," terang Azas Tigor.
"Yang enggak bener tadi, yang bilang kayu enggak ada nilainya."
Menurut Azas Tigor pernyataan Saefullah itu sangat tak pantas disampaikan oleh seorang pejabat.
"Itu udah enggak bener, itu contoh komunikasi politik yang sangat buruk dari seorang pejabat," tegasnya.
"Kekacauan informasi yang diberikan itu contoh yang sangat buruk koordinasi di Pemprov DKI Jakarta."
Simak video berikut ini menit ke-26.45:
Ridwan Saidi Terpancing Emosi
Pada kesempatan itu, sebelumnya Budayawan Ridwan Saidi emosional saat menanggapi pernyataan Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta, Azas Tigor.
Dilansir TribunWow.com, emosi Ridwan Saidi itu meluap setelah Azas Tigor berkali-kali memotong pembicarannya.
Perdebatan antara Ridwan Saidi dan Azas Tigor itu terjadi saat membahas soal revitalisasi Monas yang kini mandek.
Mulanya, Azas Tigor menyoroti soal penebangan pohon di kawasan Monas.
Ia menilai, pohon di kawasan Monas itu merupakan aset publik yang tak bisa sembarangan ditebang.
• Soal Revitalisasi Monas, Sekda DKI Klaim Penebangan Pohon Tak Bisa Dihindari: Habis Ini Tambah Hijau
"Dikatakan ini pencurian pohon, bukan," terang Azas Tigor.
"Ini persoalan bagaimana kita mempertanggungjawabkan aset publik gitu loh," sambungnya.
Lantas, Azas Tigor pun menyinggung soal izin penebangan pohon tersebut.
Pasalnya, masyarakat pun perlu mengantongi izin pemerintah setempat jika akan menebang pohon.
"Kalau masyarakat mau tebang pohon aja harus pakai izin, saya mau tanya, itu ke mana? Ada prosesnya enggak?," tanya Azas Tigor.
"Kalau ini dijalankan mekanismenya, informasi-informasi seperti apa yang terjadi itu bisa dijawab dengan jelas, gitu loh."
Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu berdikusi dengan pemerintah pusat sebelum melakukan revitalisasi Monas.
Tak hanya itu, dalam hal ini Azas Tigor juga menilai pemerintah perlu melibatkan masyarakat DKI Jakarta.
"Kalau alternatif ya tadi, dibicarakan bersama pemerintan pusat seperti apa," terang Azas Tigor.
"Dan itu disampaikan kepada masyarakat, gitu loh. Itu yang penting," sambungnya.
Pernyataan Azas Tigor itu pun langsung ditanggapi oleh Ridwan Saidi.
Pria yang kerap disapa Babe Ridwan itu justru menganggap Azas Tigor tak memiliki ide lagi untuk menyalahkan revitalisasi Monas.
"Jadi di kagak ada ide apa-apa," ucap Ridwan Saidi.
• Klaim Tak Banyak Pohon Ditebang demi Revitalisasi Monas, Sekda DKI Minta Warga Sabar, Ini Alasannya
Namun, belum selesai ia berpendapat, Azas Tigor langsung menimpali.
"Bukan enggak ada ide," sahut Azas Tigor.
"Kalau ada ya sampaikan dong," jawab Ridwan Saidi.
"Dengar dulu," ucap Azas Tigor.
Merasa pembicaraannya terus dipotong oleh Azas Tigor, Ridwan Saidi pun tersulut emosi.
Bahkan, Ridwan Saidi menanggapi ucapan Azas Tigor dengan nada tinggi.
"Denger saya ngomong, you bicara prosedur, ngerti enggak?," kata Ridwan Saidi sambil menunjuk Azas Tigor.
"Enggak, tenang dulu Be," ucap Azas Tigor mencoba menenangkan.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)