Terkini Nasional
Bahas Polemik Pemulangan WNI Eks ISIS, Hikmahanto: Mereka Bukan Warga Negara Indonesia Lagi
Pakar Hukum Internasional Universitas Indonesia menyarankan pemerintah tidak perlu ambil pusing soal pemulangan WNI eks ISIS ke tanah air
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Sarannya adalah pemerintah jangan berperan aktif dalam mengurus persoalan pemulangan WNI eks ISIS.
"Kalau anak-anaknya, kalau mereka memang sejak awal tidak tahu menahu, maka menjadi tanda kutip, peran dari pemerintah ini apakah pemerintah harus proaktif atau pasif saja," kata Hikmahanto.
Apabila pemerintah memang ingin memulangkan anak-anak tersebut, Hikmahanto mengatakan harus ada beberapa proses yang harus dilalui.
"Kalau menurut saya pemerintah itu tidak perlu proaktif memikirkan mereka, kita cukup pasif dengan catatan bahwa kalau ada kehendak dari anak-anaknya ini mau kembali ke Indonesia, tentu ada proses," ujarnya.
"Proses pertama adalah memastikan bahwa seberapa terpapar mereka."
"Kedua bahwa mereka tidak akan menyebarkan paham yang terkait dengan yang mereka yakini pada waktu mereka ikut bergabung dalam ISIS."
"Ketiga tentu pemerintah juga harus memikirkan tehniknya bagaimana mengembalikan kewarganegaraan mereka," tambahnya.
Mengingat besarnya resiko pemulangan WNI eks ISIS, Hikmahanto menegaskan agar pemerintah tidak perlu memikirkan kondisi eks ISIS, sebab mereka sudah resmi bukan lagi bagian dari Indonesia.
Ia mewanti-wanti agar pemerintah memperhitungkan risiko yang mungkin timbul terhadap keseluruhan penduduk Indonesia.
"Sekali lagi yang ingin saya sampaikan di sini, tidak perlu pemerintah itu proaktif, tidak perlu pemerintah kemudian harus memikirkan 600, mereka-mereka yang ada di sana," tegas Hikmahanto.
"Karena mereka sudah memutuskan untuk tidak ada di Indonesia," tandasnya.
• Penuh Penyesalan, Kisah WNI Eks-ISIS Tak Bisa Pulang ke Indonesia: Saya Sangat Lelah di Sini
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
WNI Eks ISIS Menyesal dan Ingin Pulang
Ayah dan anak Warga Negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan organisasi teroris ISIS menceritakan kisah pahit mereka yang kini tak bisa pulang ke tanah air.
Nada Fedulla seorang anak anggota ISIS asal Indonesia mengatakan dirinya sangat ingin kembali pulang ke tanah air karena sudah tidak kuat berada di kamp pengungsi eks-ISIS di Suriah.