Breaking News:

Terkini Nasional

Bahas Penghinaan Risma, Politisi PDIP Soroti Judul Diskusi tvOne: Mungkin Kalimatnya Harus Diubah

Ketua DPP PDIP menyoroti judul diskusi tvOne yang membahas soal penghinaan terhadap Risma, menurutnya hal tersebut tidak pas dan seharusnya diganti

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Talk Show tvOne
Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono pada acara 'APA KABAR INDONESIA MALAM', Rabu (5/2/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono menyoroti judul diskusi dalam sebuah acara diskusi yang diadakan oleh tvOne.

Pada acara 'APA KABAR INDONESIA MALAM', Rabu (5/2/2020), tvOne menggunakan judul "Lapor Penghina, Risma 'Tak Tahan Banting'?".

Menurut Nusyirwan judul tersebut tidak sesuai dengan apa yang terjadi terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mendapatkan hinaan.

Maafkan Penghinanya, Risma Bisa Bebaskan Zikria Dzatil dari Ancaman Penjara Lewat Mekanisme Ini

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Talk Show tvOne, Rabu (5/2/2020), Nusyirwan mengatakan judul tersebut menimbulkan persepsi bahwa Risma tak tahan banting karena melaporkan penghinanya kepada pihak berwajib.

Padahal menurutnya apabila yang dihina adalah masalah pribadi, maka hal tersebut tidak ada hubungannya dengan daya tahan Risma.

Sebab Nusyirwan mengatakan Risma dalam pekerjaannya merupakan sosok yang tahan banting, apabila dilihat dari kinerjanya.

"Dengan judul 'Risma Tak Tahan Banting?', ya kalau tahan banting itu pemahaman saya dari sisi kerja," kata Nusyirwan.

"Jadi tidak bisa dipadukan dengan persoalan-persoalan konotasi pribadi," tambahnya.

Nusyirwan mengatakan tahan banting seharusnya dikaitkan dengan hal-hal yang menyangkut kinerja Risma, bukan soal yang berada di ranah pribadi.

"Kalau orang tahan banting itu berarti berkaitan dengan kerja," ujarnya.

Ia kemudian menyarankan agar tvOne mengubah judul diskusi mereka karena dinilai tidak cocok.

"Itu mungkin kalimatnya harus diubah, jangan 'Risma Tak Tahan Banting', karena itu enggak cocok," kata Nusyirwan.

Menurutnya semua pihak harus bisa membedakan mana kritik yang pantas diucapkan mana yang tidak.

Kritik yang pantas dilontarkan menurut Nusyirwan adalah kritikan yang mengkritisi persoalan kinerja dan program kerja Risma.

"Tapi harus bedakan apabila yang kritikan itu berkaitan dengan pribadi, ini harus dibedakan," tegas Nusyirwan.

Selain soal kritikan, Nusyirwan membahas tentang Risma sebagai Wali Kota, menurutnya masyarakat harus bisa menghormati konstitusi dan pemimpin mereka.

"Kalau kita kebablasan, katakanlah yang sifatnya pribadi kita diamkan, misal presiden atau menteri, ini bukan soal pribadinya presiden, tapi kita harus mengakui lambang-lambang negara, lambang-lambang konstitusi," katanya.

Ia kembali menekankan selama kritik dilakukan dalam ranah kerja dan kinerja hal tersebut tidak akan menjadi masalah.

"Jadi kalau yang berkaitan dengan kinerja, berkaitan dengan kerja, kami bisa menerima, kalau itu dievaluasi, dikritik," jelas Nusyirwan.

Tri Rismaharini Sudah Maafkan Penghinanya, namun Laporan di Kepolisian Belum Dicabut

Alasan Risma Laporkan Penghina

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan alasan yang mendorong dirinya untuk melaporkan penghinanya kepada pihak berwenang.

Hinaan tersebut dilontarkan oleh seorang ibu rumah tangga bernama Zikria Dzatil melalui akun media sosial miliknya.

Ia mengunggah foto Risma yang sedang duduk di pinggir kali dan menyebutnya sebagai kodok betina.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di kanal YouTube kompastv, Rabu (5/2/2020)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di kanal YouTube kompastv, Rabu (5/2/2020) (YouTube KOMPASTV)

 Sebut Risma Baper, Adhie Massardi ke Ombdusman: Coba Panggil, Kasih Pengertian Risiko Jadi Pejabat

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube kompastv, Rabu (5/2/2020), Risma mengatakan ada dua alasan dirinya tidak terima dihina seperti itu adalah demi menjaga kehormatan orangtuanya.

"Alasan saya kenapa saya melaporkan, yang pertama terus terang itu pribadi saya, karena saya kalau saya kodok berarti ibu orangtua saya kodok," papar Risma.

"Saya tidak ingin orang tua saya direndahkan," tambahnya.

Alasan kedua Risma adalah adanya dorongan dari masyarakat Surabaya untuk melaporkan penghinanya.

"Kedua juga ada desakan warga Surabaya untuk saya minta laporkan, akhirnya saya laporkan pribadi," ujar Risma.

Namun Risma mengatakan dirinya telah memaafkan penghinanya.

"Saya maafkan yang bersangkutan, saya sebagai manusia saya maafkan Beliaunya juga manusia," katanya.

"Kalau dia sudah minta maaf, saya wajib memberikan maaf, karena Allah pun memberikan maaf untuk umatnya yang salah," imbuh Risma.

 Wanita Bogor yang Diduga Hina Tri Rismaharini: Saya Ingin Menunjukkan Siapa Saya Sebenarnya

Akui Khilaf, Pelaku Minta Maaf ke Risma

Pelaku penghinaan terhadap Risma, Zikria Dzatil telah melakukan permohonan maaf melalui surat yang dititipkannya ke suaminya.

Zikria Dzatil menuliskan pada surat permohonan maafnya bahwa dirinya telah khilaf menghina Risma.

Ia juga memohon kepada Risma agar dapat dimaafkan.

Berikut petikan lengkap surat dari Zikria untuk Risma:

"Kepada Ibunda Risma...

Saya yang bernama Zikria binti Moh. Sani dengan ini saya dengan sepenuh hati saya untuk meminta maaf yang teramat kepada Ibunda Risma...

Saya akui kesalahan atas kekhilafan saya, bun. Karena kesalahan saya yang terlalu berlebihan ke segala orang-orang didunia dumay yang telah memicu permasalahan ini...

Saya tidak pernah mengerti dan tahu bahwa efek dari semua ini banyak membuat keresahan orang-orang banyak dan masyarakat Surabaya...

Sekali lagi saya memohon kepada Bunda Risma bukakan pintu maaf bunda untuk saya bunda...

Mohon maaf bunda Risma atas kesalahan saya...

TTD

Zikria."

Surat permohonan maaf Zikria pada Risma
Surat permohonan maaf Zikria pada Risma (YouTube/KompasTV)

Tak hanya pelaku, sang suami, Daru Asmara Jaya juga meminta hal yang sama kepada Wali Kota Surabaya itu.

Daru memohon agar Risma mau memaafkan segala kesalahan yang telah dibuat istrinya.

"Dari keluarga saya selaku suami, secara hukum istri saya bersalah," kata Daru.

"Jadi yang utama atas nama istrinya menyampaikan permohonan maaf khususnya kepada Ibu Risma selaku Wali Kota Surabaya, " kata Daru.

Sebelumnya, Zikria ditangkap polisi di rumahnya di Bogor pada Jumat (31/1/2020) seusai menuliskan status bernanda hinaan kepada Risma yang viral di Facebook.

Mapolrestabes Surabaya juga sudah memeriksa sebanyak 16 saksi, di antaranya saksi korban, saksi pelapor, saksi ahli bahasa, ahli pidana dan ahli ITE.

Zikria mengaku mengunggah sebanyak dua kali.

Postingan tersebut diunggah ke akun Facebook miliknya pada 15 Januari 2020 pukul 18.59 WIB.

Pada saat ditangkap, Zikria sempat bersembunyi dirumahnya dan enggan membuka pintu rumahnya.

Saat itu, Zikria mengaku kaget dan mengurung diri di lantai 2 rumahnya.

Zikria diduga melanggar Pasal 45A Ayat (2) Jo Pasal 28 Ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE serta Pasal 45 Ayat (3) Jo pasal 27 Ayat (3) UU 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Sebut Risma Baper, Adhie Massardi ke Ombdusman: Coba Panggil, Kasih Pengertian Risiko Jadi Pejabat

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

 

(TribunWow.com/ Anung Malik/Rena Laila Wuri)
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Tri RismahariniSurabayaPDI Perjuangan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved