Breaking News:

Virus Corona

Kisah Pria Mendayung Seberangi Sungai Yangtze demi Kabur dari Tempat Isolasi Virus Corona

Seorang pria dari tempat asal virus corona merebak dilaporkan berusaha kabur dengan mendayung menyeberangi Sungai Yangtze.

Editor: Lailatun Niqmah
YouTube South China Morning Post
WHO resmi menyatakan status darurat global terhadap wabah Virus Corona yang bermula di Kota Wuhan, China tersebut 

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria dari tempat asal virus corona merebak dilaporkan berusaha kabur dengan mendayung menyeberangi Sungai Yangtze.

Warga dari Provinsi Hubei itu berusaha melewati upaya isolasi yang dilakukan pemerintah, setelah korban meninggal sudah mencapai 305 orang.

Dengan semakin agresifnya virus corona, ditambah Filipina mengumumkan kasus kematian di luar China, aparat makin gencar melakukan pencegahan.

Tolak Jadi Tempat Karantina, Warga Natuna Desak WNI dari Wuhan Ditempatkan ke Kapal di Lepas Pantai

Wuhan, ibu kota Hubei yang menjadi lokasi asal penyebaran virus, ditutup bersama dengan kota di sekitarnya, membuat 50 juta jiwa terperangkap.

Pria asal Huangmei County, di Kota Huanggang, kepada polisi menuturkan dia mempunyai rencana tak biasa untuk kabur pada Rabu (29/1/2020).

Dia mengaku harus bekerja di Jiujiang, kota dengan total populasi lima juta jiwa yang berlokasi di seberang Sungai Yangtze.

Dilansir SCMP Sabtu (1/2/2020), dengan Hubei yang diisolasi sejak 26 Januari, otomatis jembatan maupun transportasi feri tak bisa digunakan.

Pria yang tak disebutkan identitasnya itu belum sempat mencapai tepi ketika dicegat, dan dipulangkan oleh penegak hukum saat mendayung.

Sebuah foto yang menjadi viral seperti dilansir Southern Metropolis News memperlihatkan, pria itu membawa ember dan tumpuan dalam perjalanan.

Polisi menyatakan, pria tersebut berada dalam keadaan sehat.

Sejak upayanya untuk keluar, patroli pun makin digencarkan.

Otoritas China berada dalam keadaan siaga setelah muncul banyak laporan adanya upaya penduduk yang terisolasi untuk kabur.

Pada Sabtu, Kepolisian Shanghai menyatakan mereka mencari seorang pria di Xiaogan, kota besar juga di Hubei, yang diduga menaiki kapal tanker ilegal di Pelabuhan Shanghai.

Dua kapal tanker ilegal dicegat pada pagi waktu setempat, dengan aparat siaga setelah kru dari Provinsi Fujian diketahui batuk tak henti-hentinya.

Anak buah kapal mengungkapkan, mereka sempat memberikan tumpangan pria asing pada 24 Januari dekat Shanghai.

Saat diketahui bahwa pria tersebut berasal dari area yang terinfeksi virus corona, mereka langsung mengusirnya.

Ahak buah kapal yang terus-menerus batuk itu kemudian dikarantina, di mana diketahui dia hanya mengalami demam.

Mahasiswa Indonesia di Wuhan Berhasil Dievakuasi ke Natuna, Apa Tanggapan Para Orangtua?

Negeri "Panda" terus bersiaga setelah selain menewaskan 305 orang, virus itu juga menginfeksi lebih dari 14.500.

Apalagi, satu dari 305 korban meninggal diketahui tercatat di luar China.

Yakni di Manila, Filipina, di mana pasiennya adalah pria 44 tahun asal Wuhan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) langsung mengumumkan status darurat setelah menggelar pertemuan di Jenewa, Swiss, pada Kamis (30/1/2020).

Kemenkes Minta agar Masyarakat Tak Berlebihan Tanggapi Virus Corona

Sementara itu, Pemerintah Indonesia mengisolasi ratusan warganya ke Natuna setelah dipulangkan dari Wuhan, China akibat Virus Corona.

Masyarakat Natuna menolak menjadi tempat karantina WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China akibat Virus Corona.

Menanggapi hal itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Wiendra Waworuntu meminta masyarakat jangan berlebihan menanggapi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut diungkapkan Wiendra Waworuntu saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam tv One pada Sabtu (1/2/2020).

 Masyarakat Natuna Ungkap Beberapa Alasan Tolak Jadi Tempat Karantina Virus Corona: Tiba-tiba Datang

Wiendra mengatakan, Virus Corona tidak semengerikan yang dibayangkan.

Apalagi penularan infeksi saluran pernapasan kepada orang lain melalui udara (droplet infection) juga belum dapat dipastikan. 

"Kita lihat dulu lah virus yang dihebohkan ataupun ditakuti masyarakat tidak seperti yang kita bayangkan."

"Artinya dia kan menularnya masih droplet infection maupun airbond itu pun juga belum tau," jelasnya.

Wiendra menuturkan, jarak penularan biasanya dari jarak yang cukup dekat.

"Nah kalau droplet infection itupun jaraknya satu sampai lima meter juga tidak terkena, lima meter," ungkapnya.

Selain itu, wabah Virus Corona ini juga terbilang tidak separah SARS yang terjadi beberapa tahun lalu.

"Nah yang paling penting masyarakat jangan dulu resah dengan virus ini mematikan, kita lihat SARS pada tahun 2003 itu juga lebih tinggi 10 persen, kalau ini kita lihat virus yang ditakuti masyarakat sebenarnya angka kematian itu baru sekitar empat persen," kata Wiendra.

Lagipula, orang yang meninggal akibat Virus Corona juga merupakan orang-orang tua yang juga memiliki riwayat penyakit lain.

 Viral Video Rebus Masker dengan Air Panas untuk Tangkal Virus Corona, Ini Faktanya

"Dan yang meninggal itu juga orang tua yang ada penyakit lainnya, itu artinya begitu," lanjutnya.

Sehingga, Wiendra meminta agar masyarakat jangan berlebihan menanggapi masalah tersebut.

Apalagi, yang perlu diingat adalah orang-orang yang dikarantina itu bukan orang-orang yang positif terjangkit Virus Corona.

Mereka hanya akan diobservasi selama 14 hari.

"Tapi saya sih mengimbau saja bahwa masyarakat jangan terlalu berlebihan untuk menanggapi bahwa penyakit ini sangat berbahaya begitu."

"Tapi mari kita sama-sama untuk melihat atau mencermati atau sikapi, bahwa warga negara kita yang datang ini adalah satu warga negara yang sehat dan akan diobservasi tenaga kerja kesehatan," terang Wiendra.

(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo/TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabur dari Tempat Asal Virus Corona, Pria Ini Mendayung Seberangi Sungai Yangtze"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaChinaWuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved