Viral Keraton Agung Sejagat
Penjahit Seragam 'Drumband' Keraton Agung Sejagat Sebut Harga untuk Prajurit Lebih Mahal dari Raja
Penjahit seragam dari Keraton Agung Sejagat mengkungkap soal baju yang biasa untuk kirab.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Fanni awalnya memesan kostum sesuai Kerajaan Brunei Darussalam, namun dalam pembuatan dilakukan desain ulang disesuaikan permintaan.
Setelah terjadi kesepakatan, harga satu setel seragam itu sekitar Rp 900.000.
"Untuk pasukannya Rp 900 ribu," kata Wahyu.
Berbeda dengan harga seragam pasukan, harga seragam raja dan ratu rupanya lebih murah.
Wahyu membanderol Rp 600 ribu untuk penjahitan kostum raja dan ratu Keraton Agung Sejagat.
Hal tersebut terjadi lantaran Fanni membawa sendiri bahan untuk pakaian raja dan ratu, harga tersebut termasuk topi, celana, dan aksesorisnya.
"Untuk raja dan ratu, karena dia bawa bahan sendiri saya kasih harga Rp 600 ribu," ungkap Wahyu.
Saat itu, Fanni membayar tanda jadi Rp 1.000.000.
Tak terlalu lama waktu yang dibutuhkan Wahyu untuk menyelesaikan pesana seragam dari Fanni Aminadia.
Mulai dipesan sejak November 2019, awal bulan Januari 2020 Wahyu sudah menyelesaikan pesanannya.
"Awal Januari saya kirim, selesai semua," ujar Wahyu.
• Bayangkan Masiku Nonton ILC, Effendi Ghazali Samakan Buron KPK dengan Korban Keraton Agung Sejagat
Dikira Kostum untuk Drumband
Wahyu mengaku tak sempat bertanya secara detail untuk apa seragam itu dipesan Fanni.
Ia mengira seragam tersebut dipesan untuk anggota drumband atau kegiatan kebudayaan.
"Saya tidak sempat tanya, seragam ini untuk apa. Karena saya kira untuk drumband atau kegiatan kebudayaan itu, kan rata-rata yang buat ke sini untuk itu," kata Wahyu