Breaking News:

Virus Corona

Virus Corona Berstatus Darurat Global, WHO Sebut Tak Perlu Takut Berlebihan Terhadap China

WHO memperingatkan kepada seluruh negara di dunia agar tidak mengambil langkah berlebihan untuk melarang masuknya turis dari China

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Guardian News
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanmo Ghebreyesus menyatakan status darurat global terhadap wabah Virus Corona, Kamis (30/1/2020) 

Penularan Virus Coron antar manusia telah terjadi di Amerika Serikat, Jerman, Vietnam, dan Jepang.

Seorang Epidemiologi atau ahli ilmu pola penyebaran penyakit di Amerika Serikat, Jennifer Huang Bouey mengatakan Virus Corona memang tidak begitu fatal seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Namun Virus Corona memiliki bahaya yang lebih besar karena kadang gejalanya tidak terlihat dan bisa tertular dari orang yang tidak menunjukkan gejala wabah Virus Corona.

"Itu berarti, Virus Corona tidak begitu berbahaya untuk individu namun lebih berbahaya terhadap suatu populasi, karena akan ada banyak orang dengan gejala yang tak terlihat masih dapat berpergian," kata Jennifer.

Memasuki hari ke-8 karantina di Wuhan, jumlah kasus wabah Virus Corona di seluruh dunia kini telah hampir mencapai angka 10.000 kasus orang yang positif terinfeksi virus mematikan tersebut.

Korban wabah Virus Corona kini juga telah tembus angka 200 jiwa.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh South China Morning Post, Jumat (31/1/2020), berikut adalah rincian detil kasus dan korban dari Virus Corona:

Kasus Positif Virus Corona:

  • China - 9536 Kasus
  • Hong Kong- 12 Kasus
  • Macau - 7 Kasus
  • Taiwan - 9 Kasus
  • Negara Asia Lainnya - 62 Kasus
  • Eropa - 13 Kasus
  • Amerika Utara - 8 Kasus
  • Australia - 9 Kasus
  • Negara lain - 4 Kasus

TOTAL KASUS : 9480 kasus di seluruh dunia

Korban Tewas Virus Corona:

  • China -  213 Jiwa

Tolak Dikarantina di Pulau Terpencil, Warga Australia Pilih Bertahan di Wuhan Lawan Virus Corona

WNA Inggris di Wuhan Gelisah Ingin Pulang

 Dua warga negara Inggris yang tinggal di Kota Wuhan menceritakan bagaimana perasaan dan harapan mereka setelah diputuskan untuk tidak bisa keluar dari kota tersebut karena sedang berada dikarantina.

Keduanya menyatakan keinginan yang sama untuk ingin segera pulang ke Inggris karena takut dan khawatir soal penyebaran wabah Virus Corona yang setiap harinya semakin meninfeksi banyak orang dan jumlah korban jiwa yang juga terus bertambah.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Guardian News, mulanya seorang profesor asal Inggris, Yvonne Griffiths menceritakan apa yang dirasakannya setelah terjebak di Wuhan karena karantina pemerintah China.

Dua warga negara Inggris yang tinggal di Wuhan menceritakan bagaimana kehidupan mereka di sana pasca dilakukannya karantina sejak Kamis (23/1/2020)
Dua warga negara Inggris yang tinggal di Wuhan menceritakan bagaimana kehidupan mereka di sana pasca dilakukannya karantina sejak Kamis (23/1/2020) (Kolase (EPA via AlJazeera) dan (YouTube Guardian News))

 Pengakuan Warga Wuhan Pasca Terkarantina karena Virus Corona: Hanya Bisa Duduk dan Menunggu Mati

Yvonne adalah seorang warga negara asal Inggris yang tinggal di Wuhan karena urusan pekerjaan.

Ia menceritakan bagaimana situasi di Wuhan menjadi sangat sepi dari aktivitas manusia.

"Apa yang dapat kita lihat adalah bagaimana seluruh jalan menjadi sepi, dan sangat-sangat sedikit aktivitas di area sekitar tempat kita tinggal," paparnya.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaWorld Health Organization (WHO)China
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved