Virus Corona
Beredar di WhatsApp Hoaks Mayat Bergelimpangan di China karena Azab Virus Corona, Berikut Faktanya
Fakta dari foto mayat dan pesan hoaks soal Virus Corona di China yang beredar di WhatsApp
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Masyarakat Indonesia dihebohkan oleh sebuah foto yang menunjukkan orang-orang tergeletak di sebuah jalanan yang berada di tengah kota.
Pada foto tersebut nampak puluhan orang tergeletak di jalan raya, dan ada beberapa orang di sekitarnya yang berdiri seperti biasa.
Foto yang beredar di media sosial WhatsApp itu disertai sebuah pesan yang mengatakan orang-orang yang tergeletak tersebut adalah korban dari Virus Corona yang berada di Wuhan.

• Bahas Virus Corona, Menkes Terawan Sebut Indonesia Lawan Musuh Tak Terlihat: Ada Daerah yang Rawan
Pesan tersebut mengatakan wabah Virus Corona di China merupakan sebuah azab karena China telah bertindak semena-mena atas umat muslim di China, yakni suku Uyghur di Xinjiang.
Azab tersebut juga disebut pesan itu karena China mencoba mencaplok teritorial laut Indonesia, dan beberapa masalah lainnya.
Berikut adalah isi lengkap pesan yang beredar di WhatsApp:
"Keterangan Foto Mayat mayat orang Cina bergelimpangan di jalan jalan kota Wuhan Cina foto di ambil dari Satelit
Azab Untuk China Komunis
China menyiksa dan membunuh suku Uyghur.
China menindas dan menyiksa ummat Islam di Xinjiang.
China memutilasi tubuh manusia untuk diperjual belikan.
China dengan kemajuan teknologi militernya ingin mencaplok wilayah laut Indonesia.
China menggunakan uang dan tipu daya merusak negara-negara lain demi memperluas amvisi kekuasaannya.
China merasa hebat dan mampu untuk menundukkan negara-negara bodoh peminjam uang.
China merasa sombong dengan kekejaman dan tipu daya komunismenya.
Kini ALLAH mengirim azab berupa tentara kecil yang tak terlihat untuk mengazab dan menghancurkan mereka, tentara kecil ALLAH itu tidak memiliki nuklir dan tidak butuh peralatan perang.
Demikianlah ALLAH menghinakan bangsa yang akan dibinasakannya.
Tidak cukupkah sejarah kehancuran kaum Aad dan Tsamuud?
Tidak belajarkah mereka pada kematian Raja Namrud yang mati hanya oleh seekor nyamuk."
• Terungkap Asal Wabah Virus Corona yang Mematik dari Pasar Seafood Wuhan

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, telah dipastikan pesan tersebut adalah hoaks.
Foto yang disertakan bersama pesan tersebut merupakan foto aksi mengenang 528 korban pembantaian Nazi di Katzbach, Jerman.
Aksi tersebut diabadikan melalui foto pada 25 Maret 2014.
• Peneliti Hong Kong Sebut Telah Kembangkan Vaksin Virus Corona: Akan Makan Waktu Lama
Kehidupan di Wuhan Pasca Karantina
Kehidupan di Kota Wuhan berubah drastis semenjak wabah Virus Corona menyerang Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut dan menewaskan puluhan orang.
Seorang Guru di Wuhan, Ben Kavanagh menunjukkan bagaimana kehidupan di Wuhan setelah kota tersebut dikarantina oleh pemerintah China sebagai langkah penanggulangan menyebarnya Virus Corona.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Channel 4 News, Senin (27/1/2020), pada video tersebut tampak perubahan yang sangat drastis.
Kota yang memiliki populasi 11 juta jiwa tersebut, kini layaknya seperti kota hantu karena orang-orang takut dan menghindari kegiatan serta aktivitas di luar rumah mereka.
Ben menunjukkan perjalanannya ke luar ruangan untuk membeli stok makanan dan perlengkapan lainnya yang akan ia gunakan selama satu minggu.

• Ahli Kesehatan Inggris Perkirakan 100.000 Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona: Cepat atau Lambat
Ia memulai menceritakan persiapannya untuk ke luar ruangan.
Ben menunjukkan bagaimana untuk perlindungan ekstra, dirinya menggunakan dua lapis masker, serta kaca mata renang untuk memastikan tidak terkena Virus Corona yang hingga kini belum ditemukan pasti vaksin dan obat yang efektif menyembuhkan virus tersebut.
Selain masker dan kaca mata renang, ia juga menggunakan syal, jaket, dan sarung tangan.
Ben juga mengatakan dirinya tidak akan melakukan kontak fisik dengan siapa pun demi menghindari Virus Corona.

Setelah keluar, Ben menceritakan bagaimana jalanan yang biasanya penuh dengan orang lalu lalang, serta ruko yang ramai dikunjungi pembeli, kini orang yang ada di luar bisa dihitung dengan jari.
"Inilah kota yang populasinya melebihi Kota London, biasanya jalanan ini dipadati manusia, ramai," kata Ben.
"Dikelilingi apartemen, namun tidak ada siapapun di jalan. Sangat sepi," tambahnya.
Jalan yang biasa dipenuhi oleh mobil , kini sangat sepi, hanya ada beberapa orang yang menunggangi sepeda.
Meskipun ada beberapa orang yang mengendarai mobil, Ben mengatakan pemerintah telah menetapkan aturan di Wuhan apabila nekat berkendara dengan mobil, sanksi yang dikenakan adalah denda dan kemungkinan pencabutan lisensi mengemudi.
Berbeda dengan di jalanan, tempat perbelanjaan lumayan dipenuhi oleh orang-orang yang pergi ke sana untuk membeli cadangan pangan untuk beberapa minggu ke depan.
Sebagian besar dari mereka membeli makanan dalam jumlah besar agar tidak perlu lagi keluar dari ruangan terus menerus.
Ben bahkan membawa koper sendiri untuk menyimpan barang-barang yang ia beli nanti.

Layaknya kota pada film-film fiksi yang menceritakan tentang wabah zombie dan virus, suasana serupa dirasakan di Wuhan.
Kota tersebut terasa hampa dan sepi, selain pusat perbelanjaan, tempat lain yang lumayan dikunjungi oleh beberapa orang adalah tempat obat-obatan.
Banyak mobil yang hanya terparkir di sisi-sisi jalan.
Hingga kini belum diketahui pasti sampai kapan, Wuhan dan kota lainnya akan terus dikarantina oleh pemerintah China.

• Kedutaan Besar Berlomba Keluarkan Warganya dari China dan Wuhan demi Hindari Virus Corona
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung Malik)