Terkini Nasional
Bahas 100 Hari Kerja Jokowi, Rocky Gerung Beri Nilai 9 untuk Hal Ini, Said Didu Langsung Tertawa
Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti bidang pendidikan dan kemiskinan yang belum selesai dalam 100 hari pertama pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Tanggapan YLBHI
Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asfinawati mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah berbohong, soal Nawa Cita yang dijanjikan pada masa kampanye.
Dilansir TribunWow.com, Selasa (28/1/2020), hal itu ia sampaikan saat membahas 100 hari kerja Jokowi-Ma'ruf Amin.
Mulanya, Asfinawati mengatakan bahwa pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) itu tidak hanya terjadi di masa lalu.
• Polisi Jadi Ketua KPK hingga PSSI, Ray Rangkuti Kritik Jokowi: Dia Biarkan Tindakan Unprofesional
Ia meminta jangan ada pikiran bahwa HAM masa lalu tidak pernah bisa diselesaikan.
"Pertama Hak Asasi Manusia bukan yang masa lalu, yang terjadi pelanggar HAM yang berat."
"Yang kedua justru para pelaku utamalah yang selalu memasuki pikiran kita, percaya bahwa itu tidak bisa diselesaikan," jelas Asfinawati seperti dikutip dari channel YouTube Kompas TV pada Selasa (28/1/2020).
Menurut Asfinawati, sebenarnya para pelanggar HAM bisa dimaafkan jika bisa mengakui kesalahannya.
"Padahal sebetulnya dalam KKR itu Komisi Kebenaran Rekonsiliasi tokoh-tokoh atau orang yang melakukan bukan aktor sebenarnya itu bisa dimaafkan."
"Kalau dia membuat pengakuan dengan itulah permasalahan HAM kita bisa selesai. Kita bisa tahu ternyata ini pelaku utamanya ini," jelas Asfinawati.
Selain itu, Asfinawati mengungkapkan bahwa tindakan-tindakan kasar dari aparat penegak hukum juga merupakan tindakan pelanggaran HAM.
"Kembali lagi persoalan Hak Asasi Manusia di Indonesia ini jangan dipersempit hanya di masa lalu, ada banyak sekali tindakan represif aparat menangkap, memukul orang yang berdemonstrasi," ungkap Asfinawati.
"Itu disiksa dan lain-lain itu datanya banyak sekali loh," imbuhnya.
Lantas, Asfinawati kembali mengungkit janji Jokowi pada kampanye periode pertamanya pada 2014 yang tertuang dalam Nawa Cita.
Di dalam Nawa Cita itu juga terdapat janji Jokowi untuk menyelesaikan permasalahan Hak Asasi Manusia.
"Pertama yang harus kita ingat Pak Presiden Jokowi itu di periode pertama berjanji sehingga bisa dipilih dengan dokumen Nawa Cita."
"Dan di dokumen Nawa Cita dia menjanjikan akan menyelesaikan pelanggaran HAM yang masa lalu dan melakukan berbagai pemenuhan Hak Asasi Manusia," ungkapnya.
(TribunWow.com/Brigitta Winasis/Mariah Gipty)