Breaking News:

Virus Corona Disebut Bersumber dari Hewan, Kemenkes RI Justru Tak Sepakat, Ini Penjelasannya

Menurut Kemenkes, awalnya diduga virus corona hidup di dalam tubuh hewan sebelum bermutasi menjadi virus yang dapat menyerang manusia.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Capture Youtube KompasTV
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Wiendra Waworuntu, dalam tayangan KompasTV, Kamis (23/1/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Virus Corona jenis baru yang berkembang dari wilayah Wuhan, China, mulai memakan korban jiwa.

Diketahui virus yang menyerang organ pernapasan ini serupa dengan virus MERS dan SARS yang sempat mewabah beberapa tahun lalu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kemudian mengambil langkah siaga terhadap penyebaran virus tersebut.

Dokter Spesialis Paru-paru Erlina Burhan, menjelaskan penularan virus corona, dalam tayangan KompasTV, Kamis (23/1/2020).
Dokter Spesialis Paru-paru Erlina Burhan, menjelaskan penularan virus corona, dalam tayangan KompasTV, Kamis (23/1/2020). (Capture Youtube KompasTV)

 

Dokter Spesialis Paru Jelaskan Virus Corona: Sudah Teridentifikasi dan Makin Banyak Orang Terinfeksi

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Kemenkes, Wiendra Waworuntu, awalnya diduga virus corona hidup di dalam tubuh hewan sebelum bermutasi menjadi virus yang dapat menyerang manusia.

"Tadinya (Virus Corona) dicurigai dari binatang (bermutasi) ke manusia," kata Wiendra Waworuntu, dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di KompasTV, Kamis (23/1/2020).

Menurut Wiendra, binatang yang dapat terjangkit Virus Corona antara lain monyet dan unta.

"Pada waktu itu, dikatakan kemungkinan terinfeksinya itu dari binatang ke manusia," jelas Wiendra.

Diduga pasar ikan di Wuhan adalah tempat awal mula virus tersebut tersebar.

Meskipun demikian, Dokter Spesialis Paru-paru, Erlina Burhan, menjelaskan Virus Corona tidak berasal dari ikan yang dijual di pasar tersebut.

"Virus Corona tidak bisa hidup di hewan air. Tetapi di fish market itu juga menjual daging hewan lainnya, seperti babi, kambing, tupai ular, kelelawar, banyak," kata Erlina Burhan dalam tayangan yang sama.

Tak Khawatir Potensi Terkena Penyebaran Coronavirus, Pemprov Bali Enggan Batasi Wisatawan China

Virus yang tadinya hidup di dalam hewan itu kemudian bermutasi agar dapat hidup di dalam manusia.

"Kalau sudah menginfeksi ke manusia, maka tentu orang akan tertular Virus Corona itu," kata Wiendra melanjutkan penjelasannya.

Berdasarkan penjelasan itu, Wiendra menyebutkan dugaan awal mula Virus Corona tidak terbukti.

"Kenapa saya katakan tidak terbukti? Karena virus yang di Wuhan itu tidak sama dengan yang ada di manusia sehingga itu tidak terbukti," tegas Wiendra.

"Sehingga Virus Corona memang adanya di manusia," lanjutnya.

Ia menjelaskan virus corona ditemukan lebih banyak menjangkiti orang berusia lanjut.

Erlina mengatakan berdasarkan pendataan pertama yang dilakukan terhadap pasien Virus Corona, yang lebih banyak terjangkit adalah orang yang bekerja di pasar ikan.

"Saya baca suatu artikel ternyata pada saat diteliti DNA protein coronavirus yang diambil dari manusia ini mirip dengan yang ditemukan di ular," kata Erlina.

"Jadi barangkali ada close contact antara ular dan manusia tersebut sehingga manusia tertular," jelasnya.

Soal Virus Corona, Menkes Terawan Agus: Kita Sudah Siaga Satu, Enggak Ada Tidurnya

Penularan Antarmanusia

Menurut Erlina, virus yang awalnya hidup di hewan tersebut bermutasi terus-menerus sehingga akhirnya mampu hidup di manusia.

Ia menjelaskan virus tersebut dapat menular melalui kontak udara dengan pasien terjangkit.

Hal itu terbukti ketika tenaga medis yang merawat pasien terjangkit virus corona ikut tertular.

Meskipun demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) belum mengonfirmasi kemungkinan penularan antarmanusia.

"Benar apa yang dikatakan Bu Erlina. Tapi sampai hari ini statement dari WHO itu belum mengatakan bahwa sudah terjadi human-to-human," kata Wiendra menambahkan.

"Statement WHO itu kita juga tunggu supaya kita bisa mengatakan bahwa itu benar-benar sudah terjadi human-to-human," lanjutnya.

Sejauh ini, WHO hanya menetapkan situasi penularan terbatas (limited situation).

"Artinya hanya close contact. Jadi kita tidak menularkan ke orang lain yang tidak berasal dari situ," jelas Wiendra.

Mengenai penularan antarmanusia yang mungkin terjadi, Erlina menyebutkan tidak perlu bersikap panik.

"Memang kita perlu waspada, tapi enggak perlu panik," tegas Erlina.

Menurut Erlina, sejauh ini belum ada vaksin untuk pneumonia yang disebabkan virus tersebut.

"Dan juga sampai saat ini belum ada obatnya," kata Erlina.

Ia juga mengimbau agar masyarakat langsung menemui dokter apabila ditemukan gejala virus corona.

Kronologi WNI Diduga Terinfeksi Virus Corona seusai Lakukan Perjalanan Daerah Endemik Virus

Lihat videonya mulai dari awal:

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: Kompas TV
Tags:
Daffa WardhanaChelsea IslanInstagram
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved