Virus Corona
Kisah Mahasiswa Asing Terjebak di Wuhan karena Virus Corona: Saya Mungkin Tak Bisa Beli Air Minum
Setidaknya sepuluh kota di China, termasuk Wuhan, ditutup dalam upaya pengendalian penyebaran virus corona.
Editor: Lailatun Niqmah
Mereka menyediakan yang kami butuhkan dan membuat kami merasa aman.
Seorang dokter di sebuah rumah sakit di Wuhan juga berbicara kepada BBC News
Virus itu kini tersebar dalam tahap yang mengkhawatirkan.
Rumah sakit dibanjiri ribuan pasien yang harus menunggu berjam-jam untuk bertemu dokter.
Anda bisa membayangkan betapa paniknya mereka.
Dalam kondisi normal, Wuhan adalah tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Para dokter juga bangga pada pekerjaannya.
Dokter spesialis di kota ini mengembangkan panduan khusus untuk mendiagnosis dan menangani virus corona.
Namun saya takut karena ini virus baru dan jumlah orang yang terdampak mencemaskan.
Daniel Pekarek, mahasiswa ilmu teknik sistem informasi di Wuhan University
Saya tidak yakin apa yang mesti saya lakukan karena saya hidup sendiri di Wuhan.
Saya berteman dengan beberapa orang yang menuntut ilmu di kampus ini.
Kami memutuskan untuk tetap bertahan di kamar.
Saya mendengar virus ini Desember lalu tapi saat itu tidak ada yang mempedulikannya. Namun sekarang, virus ini sulit dikendalikan.
Banyak orang tidak bisa masuk atau keluar Wuhan dengan mudah saat ini.