Terkini Nasional
Bantah Yasonna Laoly soal Miskin Rawan Kriminal, Tokoh Tanjung Priok: Anak Priok Tidak Ada Koruptor
Tokoh Masyarakat Tanjung Priok bantah teori Yasonna Laoly soal bayi yang dibesarkan di daerah kumuh rawan menjadi kriminal ketika besar nanti
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Sebelumnya diberitakan, Yasonna Laoly melontarkan sebuah pernyataan kontroversial saat menghadiri acara "Resolusi Pemasyarakatan 2020 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS)" di Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Pada pernyataan tersebut Yasonna menyebut Tanjung Priok adalah daerah yang melahirkan kriminal.
Ia kemudian membandingkan wilayah Tanjung Priok di Jakarta Utara dengan Menteng di Jakarta Pusat.
Kala itu Yasonna menyebut bahwa banyak tindakan kriminal terjadi di Tanjung Priok karena tingkat perekonomiannya yang miskin.
Sedangkan untuk di kawasan pemukiman Menteng, angka tindakan kriminal rendah karena wilayahnya yang makmur.
• Tokoh Masyarakat Tanjung Priok Ungkap Bahaya Pernyataan Yasonna Laoly: Punya Sejarah Trauma
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-7.28:
Yasonna Laoly Bandingkan Bayi yang Dibesarkan di Menteng dan Priok
Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly menyatakan memiliki cara, untuk membuktikan bahwa daerah yang miskin memang cenderung menyebabkan angka kriminalitas yang tinggi.
Cara tersebut menurut Yasonna dapat dibuktikan dengan membandingkan dua manusia yang memiliki tempat lahir dan tempat tumbuh berbeda.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube BeritaSatu, Selasa (21/1/2020), Yasonna menegaskan faktor genetik kecil pengaruhnya dalam tindak kriminalitas.

• Yasonna Laoly Ungkap Makna Pernyataan Kontroversial soal Tanjung Priok, Singgung Citra Narapidana
"Bahkan saya mengatakan, membuktikan bahwa crime is not a genetic problem (kejahatan bukanlah masalah genetik), kalaupun ada faktor genetic itu kecil sekali," jelas Yasonna.
Yasonna kemudian memaparkan caranya tersebut.
Ia dapat membuktikan pernyataannya melalui dua bayi yang dibesarkan dari dua latar belakang yang berbeda.
"Kasih kepada saya dua bayi yang baru lahir," kata Yasonna.
"Satu bayi dilahirkan di Menteng, ibunya profesor, ayahnya orang kaya."
Yasonna mengatkaan ia dapat membuktikan pernyataannya melalui dua bayi yang kemudian kehidupannya ditukar.