Breaking News:

Komisioner KPU Terjaring OTT KPK

Pangi Chaniago Sebut Potensi PDIP Bunuh Diri karena Kasus Harun Masiku: Kenapa Takut kalau Tak Salah

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyoroti langkah PDIP yang menyambangi kantor para penegak hukum.

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
Dok. Pribadi
Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyoroti langkah PDIP yang menyambangi kantor para penegak hukum.

Dilansir TribunWow.com, diketahui, PDIP melakukan hal tersebut terkait kasus dugaan suap yang dilakukan kadernya, Harun Masiku, terhadap Mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Menurut Pangi, jika PDIP salah mengelola isu, maka bisa jadi bunuh diri.

 

Adian Napitupulu: Kalau Tak Ada Keputusan MA, Peluang Wahyu Minta Uang ke Harun Masiku Tidak Ada

“Salah mengelola (isu) bisa blunder dan bunuh diri bagi PDI Perjuangan," ujar Pangi, dikutip dari Kompas.com, Senin (20/1/2020).

"Apalagi kedatangan pengurus PDIP ke Bareskrim, KPK, dewan pengawas dan seterusnya."

"Menunjukkan sikap bukan membela kader PDIP tapi membela koruptor,” sambungnya.

Pangi menyebut, aksi PDIP justru bisa membahayakan partai.

“Kalau stempel itu menempel di benak publik, saya pikir bisa membahayakan citra partai. Ujung-ujungnya bisa distrust,” ungkap Pangi.

Ia pun mengungkit instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Pangi menyebut, Megawati pernah memberikan instruksi agar siapapun kader partai yang korup, segera hengkang dari partai.

Menurut Pangi, instruksi Megawati juga merupakan peringatan agar tidak ada yang melindungi kader yang terlibat korupsi.

"Jangan sampai PDIP distempel melindungi koruptor dan tidak korperatif," kata dia.

"Karena ada anggapan PDIP tidak mendukung agenda pemberantasan korupsi berjalan normal," imbuh Pangi.

Pangi juga menilai, bahwa PDIP tak seharusnya bersikap berlebihan terkait kasus Harun Masiku, jika memang tidak terlibat.

Ia pun mempertanyakan sikap PDIP yang justru terkesan takut digeledah dan takut jika kasus Harun Masiku terungkap.

“Kenapa harus takut kalau enggak salah, kenapa risih kalau tidak melakukan korupsi," tutur Pangi.

"Enggak usah takut digeledah kalau memang partai bersih, menggapa takut digeledah?"

"Jadi safari politik PDIP menganggu proses hukum, baiknya PDIP serahkan saja pada KPK untuk menuntaskan kasusnya," sambungnya.

PDIP Sambangi Bareskrim Polri

Dikutip dari Tribunnews.com, PDIP mendatangi kantor Bareskrim Polri terkait kasus Harun Masiku.

Sebelumnya, PDIP telah menyambangi KPU, Dewan Pengawas KPK, dan Dewan Pers.

PDIP mendatangi Bareskrim Polri pada Jumat (17/1/2020), lantaran merasa terpojok atas kasus dugaan suap Harun Masiku.

Hal itu disampaikan oleh koordinator tim hukum PDIP, I Wayan Sudirta.

"Posisi PDI Perjuangan yang sudah babak belur dipojokkan oleh pemberitaan-pemberitaan yang tidak benar," beber I Wayan Sudirta di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).

Wayan menyebut PDIP disebut menghalang-halangi KPK, padahal tidak.

"Tapi kan itu sudah telanjur. Sebagai sebuah partai yang sebentar lagi menjalani momen-momen Pilkada, ini kami sangat dirugikan," ungkap Wayan.

"Ada berita satu kontainer dibawa dari DPP, itu bohong. Maka itu kami konsultasikan," imbuhnya.

PDIP Sebut Kemungkinan Harun Masiku Korban

Politisi PDIP Adian Napitupulu menyebut Harun Masiku bisa menjadi korban iming-iming Mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Dikutip dari Tribunnews.com, Adian Napitupulu menyebut Harun Masiku memiliki hak untuk menjadi DPR.

"Harun Masiku punya hak menjadi anggota DPR, hak itu berdasarkan keputusan partai yang diberikan berdasarkan keputusan Mahkamah Agung, lalu dia tunggu haknya diberikan KPU, tapi tidak diberikan," ujar Adian dalam diskusi bertajuk 'Ada Apa Dibalik Kasus Wahyu?' di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020).

Ia pun mengatakan bahwa Wahyu Setiawan menawari iming-iming kursi kepada Harun Masiku.

Boleh tidak dia memperjuangkan haknya, kalau boleh dia berjuang," ungkap Adian.

"Mungkin caranya salah karena adanya tawaran, kira-kira seperti itu, tapi dalam hal ini harus jernih melihat, ada dua kemungkinan dia mungkin pelaku suap, kemungkinan kedua dia korban dari iming-iming penyelenggara."

"Karena dia diberi hak yang diberikan Mahkamah Agung."

"Tanpa keputusan MA, saya percaya dia tidak akan melakukan ini," sambungnya.

Soal Kasus Harun Masiku, Rocky Gerung: Untuk Tutupi Kasus Petinggi PDIP Bicara Ngalor Ngidul

 

Harun Masiku Terlihat di Sulawesi

Sementara itu, dikutip dari TribunTimur, Harun Masiku yang hingga kini masih buron, sempat dilaporkan terlihat di Sulawesi.

Hal itu disampaikan warga yang mengaku melihat orang mirip Harun Masiku ada di Kabupaten Gowa pada Senin (13/1/2020) petang pekan lalu.

Tepatnya di kediaman istri Harun Masiku yang ada di Perumahan Bajeng Permai, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.

Warga yang tak mau disebutkan namanya itu mengaku melihat Harun Masiku datang dengan pakaian tertutup dan mengendarai motor.

"Dia datang pakai motor. Saya yakin itu adalah Harun karena saya tahu perawakannya," ujarnya.

Publik tengah dihebohkan dengan kasus suap yang melibatkan Politikus PDIP, Harun Masiku.
Publik tengah dihebohkan dengan kasus suap yang melibatkan Politikus PDIP, Harun Masiku. (Channel Youtube Kompas TV)

Ia menuturkan, Harun Masiku hanya sehari terlihat di rumah istrinya.

Pada Selasa (14/1/2020), Harun Masiku sudah tidak terlihat lagi hingga kini.

Di sisi lain, Kapolsek Bajeng Iptu Dimas Sunardi mengatakan pihaknya melakukan pemantauan untuk mengumpulkan informasi terkait keberadaan Harun Masiku.

"Kami koordinasikan dengan Bhabinkamtibmas untuk memantau sambil cari informasi," tuturnya saat dikonfirmasi Tribun.

"Karena tidak ada petunjuk ataupun perintah dari Mabes ataupun Polda," imbuh dia. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Tags:
Pangi ChaniagoPDIPHarun Masiku
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved