Viral Keraton Agung Sejagat
Roy Suryo Ungkap Dugaan Alasan Adanya Fenomena Keraton Palsu: Berharap Ada Dana Istimewa Pemerintah
Roy Suryo menyebutkan ada kemungkinan keraton-keraton palsu berharap ada dana keistimewaan dari pemerintah.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Sebenarnya ini gampang, kok, dicari, di era 4.0 itu sebenarnya kalau mencari sejarah itu gampang," kata Roy.
"Misalnya seperti yang kemarin, tiba-tiba ngaku mereka keturunan dari Kerajaan Kediri atau Kerajaan Majapahit," lanjutnya.
Roy menjelaskan memang dapat ditelusuri keturunan anggota keluarga dari era Majapahit sampai Mataram.
"Tapi ini 'kan yang resmi. Sementara mungkin saja ada yang tidak resmi. Ibaratnya ada yang tidak jadi," terangnya.
"Sama-sama keturunan raja entah di level mana, mungkin saudaranya. Misalkan punya empat putra. Putra pun, istilahnya, ada aturannya," tambah Roy.
Dari keturunan-keturunan yang tidak mendapat warisan tahta, dapat dibuat keraton-keraton baru yang kecil.
"Ini yang masih ada hubungannya, jadi bisa dicari. Apalagi yang tidak ada hubungannya, seperti Totok ini yang tahu-tahu mengambil pasangan," kata Roy, merujuk pada sosok yang mengklaim sebagai pemimpin Raja Agung Sejagat.
"Ujungnya pasti penipuan," tutupnya.
Lihat videonya dari menit 6:00:
• Polda Jateng Selidiki Keraton Agung Sejagat, Periksa Aspek Legalitas sampai Kesejarahan
Kerajaan Ubur-Ubur dan Gafatar
Selain Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, sebelumnya masyarakat pernah dihebohkan oleh kemunculan kerajaan serupa.
Di antaranya yaitu Kerajaan Ubur-Ubur di Serang, Banten dan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kalimantan.
Dikutip dari TribunJakarta, sepasang suami istri berinisal AS dan RC mendirikan Kerajaan Ubur-Ubur di Serang, Banten pada 2018 lalu.
Mereka mengaku mendapat wangsit untuk mendirikan kerajaan dan membuka kunci kekayaan dunia.