Banjir di Jakarta
Mardani Ali Sera Ungkap Hikmah di Balik Banjir Jakarta: Anies Bisa Banyak Belajar dari Masukan
Mardani sebut ada hal positif dari terjadinya bencana banjir di Jakarta, ia juga tak memungkiri Anies bisa belajar dari kejadian tersebut
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengatakan ada hal positif yang bisa diambil dari peristiwa banjir di Jakarta.
Mardani mengatakan melalui banjir tersebut, rasa gotong royong antar masyarakat makin kuat karena saling membantu sesama korban banjir.
Dikutip TribunWow.com dari 'DUA SISI' Talk Show tvOne, Kamis (16/1/2020), mulanya Mardani menjelaskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang memiliki banyak tugas untuk membahas permasalahan di Jakarta, termasuk banjir.
"Ada beberapa yang harus dibahas oleh Mas Anies, dan sebagai pejabat publik apalagi gubernur dengan anggaran besar, dengan penduduk 9 juta, 1.001 permohonannya," jelasnya.
• Bandingkan Era Jokowi, M Qodari Kritik Pemerintahan Anies Baswedan: Kotanya Cantik, Banjirnya Dalam
Soal banjir, Mardani mengakui Anies memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Tetapi dalam catatan saya kalau kita bahas clarity (kejelasan) Anies mampu menunjukkan kepemimpinan," katanya.
"Banjir Jakarta dengan curah hujan yang luar biasa ini mampu diselesaikan, tidak sampai lima hari selesai."
"Daerah-daerah yang strategis tidak kena," lanjutnya.
Kemudian Mardani menyebutkan hal positif yang didapat dari peristiwa banjir tersebut.
"Sesudah itu justru menimbulkan kesetiakawanan sosial, karena sesudah itu saling bergotong royong," katanya.
Meskipun mengakui kemampuan Anies menangani banjir, Mardani menjelaskan banyak hal yang masih perlu dibenahi oleh Anies.
Ia kemudian menceritakan bagaimana dirinya ikut turun ke lapangan untuk memantau soal banjir di DKI.
Ketika bertemu masyarakat, Mardani mengatakan banyak masyarakat yang memilih cara naturalisasi dibandingkan normalisasi.
Mardani tidak memungkiri bahwa normalisasi adalah cara yang dianjurkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Basuki menganjurkan Anies untuk menggunakan normalisasi di beberapa titik.