Antisipasi Penurunan Permukaan Tanah yang Berakibat Banjir, Ini yang Dilakukan Pemkot Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyebutkan Pemkot Surabaya sudah melakukan upaya regulasi penyedotan air tanah.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
"Bisa ditekan, tetapi tetap terjadi secara alami. Karena kota-kota pesisir itu tanahnya bukan tanah keras," kata Nirwono menanggapi.
Nirwono kemudian menjelaskan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperlambat penurunan permukaan tanah.
"Tetapi salah satu upaya memang adalah penghentian pengambilan air tanah, pengurangan beban pembangunan kota. Itu salah satu faktor untuk memperlambat," terangnya.
Nirwono melanjutkan bahwa akan rob akan berpengaruh pada kenaikan air laut.
"Artinya, di situ Surabaya mulai mengembangkan selain gorong-gorong besar, pompa juga harus menjadi andalan terutama di dekat pantai," jelas Nirwono.
Tata Kota
Terkait perubahan iklim secara ekstrem, termasuk curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir, Nirwono menegaskan harus dilakukan upaya pencegahan.
"Kalau kita mau belajar seperti itu, maka penataan kota kita harus berubah," kata Nirwono.
Ia kemudian mencontohkan keberadaan gorong-gorong di Jakarta yang hanya dianggap kurang untuk menampung jumlah air.
"Kalau kita bicara gorong-gorong, seperti di Jakarta, itu hanya 1,5 meter paling besar. Tapi dengan curah hujan sampai 300 milimeter per hari, harusnya bisa sampai 3 meter," jelas Nirwono.
"Bahkan kalau tidak mungkin di bagian kiri dan kanan badan jalan karena sempit, kita bisa mengambil badan jalan," lanjutnya.
Menurut Nirwono, badan jalan yang rata-rata selebar enam meter akan cukup untuk dibuat gorong-gorong.
Nantinya gorong-gorong tersebut juga dapat digunakan sebagai tempat cadangan air pada saat musim kemarau.
"Kita jangan lupa, hujan itu jangan dianggap sebagai musibah di mana konteksnya adalah air itu harus secepatnya dibuang ke laut. Karena kita akan menuai bencana lain," jelasnya.
"Kalau pada musim hujan banjir, maka jangan lupa pada musim kemarau kita punya ancaman krisis air bersih," kata Nirwono.